Ilustrasi |
“Rendahnya angka pendidikan ini dapat memicu tingginya angka kriminalitas di Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya. Oleh karena itu, partisipasi semua elemen masyarakat Wonosobo dalam bidang pendidikan sangat diperlukan,” kata Handoyo, Peneliti Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo ketika ditemui dirumahnya, Senin (30/11).
Padahal, pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap masyarakat. Bangsa yang maju adalah bangsa yang masyarakatnya berpendidikan. “Semakin bagus kualitas pendidikan di suatu daerah berbanding lurus dengan turunnya angka kriminalitas. Apabila angka pendidikannya rendah, maka angka kriminalitas di Wonosobo bisa meningkat,” tuturnya,
Tingkat ketimpangan pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kriminalitas. Untuk itu, agar tidak terjadi ketimpangan dalam dunia pendidikan maka semua elemen harus bergerak. “Butuh kehadiran dari semua elemen, baik peserta didik, orang tua, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan angka pendidikan. Supaya, semakin hari semakin banyak anak yang melanjutkan. Bukan sebaliknya, semakin hari semakin banyak anak yang putus sekolah,”tuturnya.
Menurutnya, angka melanjutkan dari SD ke SMP sudah cukup tinggi. Meskipun, masih ada beberapa yang tidak melanjutkan. Namun, angka yang tidak melanjutkan dari SMP ke SMA masih cukup tinggi. “Karena sesuai data dari dinas pendidikan masih ada sekitar 4ribu anak SMP yang tidak melanjutkan. Untuk itu, perlu dicarikan solusi yang terbaik. Supaya, angka melanjutkan, utamanya dari SMP ke SMA semakin meningkat,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment