Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Tuesday 15 December 2015

    Perajin Sapu Glagah Wonosobo Rela Menyewa Lahan Perhutani

    Perajin sapu glagah asal Krinjing, Kecamatan Watumalang sedang membuat sapu glagah, Selasa (15/12/2015).  
    Wonosobo, Harian Wonosobo - Tingginya permintaan sapu glagah dari daerah, luar daerah hingga luar negeri, membuat puluhan perajin sapu glagah asal Krinjing, Kecamatan Watumalang rela menyewa lahan perhutani. Lahan tersebut ditanami tanaman glagah sebagai bahan dasar sapu glagah.

    Pada awalnya warga Krinjing tak pernah membayangkan ada manfaat dibalik tanaman glagah. Karena, tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik diwilayah Krinjing.  Lambat laun, warga sekitar mulai meniti, mencermati hingga mencoba memanfaatkan tanaman glagah untuk dijadikan sebagai sapu membersihkan lantai rumah.

    Warga sekitar memetik glagah dan menggunakannya secara tradisional. Glagah dikumpulkan lalu diikat kemudian digunakan untuk menyapu. Hal itu merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka.

    Sebagian warga yang merantau mulai pulang. Mereka mendapatkan ilmu baru tentang cara membuat sapu glagah yang lebih baik. Hingga akhirnya, muncul perajin-perajin sapu glagah di Krinjing.

    “Awalnya memasarkannya sendiri ke pasar, dan keliling ke desa-desa. Karena, setelah membuat mereka juga harus bisa untuk memasarkan,” kata Lunjani perajin sapu glagah asal Krinjing, Selasa (15/12/2015).  

    Melihat peluang sapu glagah yang sangat bagus, puluhan orang berbondong-bondong untuk menirunya. Hingga akhirnya, terkumpul sampai 50 an perajin sapu glagah. “Berjalannya waktu, mulai muncul perajin-perajin yang tertarik untuk membuat sapu glagah,”tuturnya.


    Membludaknya perajin, maka membuat bahan dasar pembuatan sapu kekurangan. Kemudian, para perajin sepakat untuk menyewa lahan perhutani. “Lahan tersebut kami tanami glagah arjuna. Karena, kebutuhannya cukup tinggi, sementara bahannya kekurangan. Lalu kami menyewa lahan dan menanami dengan glagah,”tuturnya.


    Bahan dasarnya sudah ada, perajinnya sudah ada. Tetapi, masih  ada kesulitan untuk memasarkan barangnya. Hingga akhirnya, dikumpulkan dalam satu komunitas. “Setelah terkumpul, maka semua hasil kerajinan sapu glagah dipasarkan satu pintu. Hal itu untuk memudahkan proses pemasaran,” tambah ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hartoyo.


    Potensi tanaman glagah di Krinjing terbilang tinggi. Karena, pertahunnya hingga puluhan kuintal tanaman glagah. Dampaknya,  meningkatkan pertumbuhan industri kerajinan sapu glagah. “Saat ini ada sekitar 50 perajin  sapu glagah yang berkembang di Krinjing. Untuk pemasarannya sudah kerjasama dengan Dekranas,”tuturnya.


    Sapu glagah buatan Krinjing ini dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Kendal, Semarang, Purwokerto, Banjarnegara, Purbalingga dan kota-kota lainnya di luar Jawa. Bahkan, sapu glagah buatan Krinjing juga telah menembus pasar ekspor dengan tujuan Malaysia, Brunei Darusalam. “Sudah tembus pasar ekspor, tetapi lewatnya Purbalingga,”katanya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Perajin Sapu Glagah Wonosobo Rela Menyewa Lahan Perhutani Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top