Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Tuesday 15 December 2015

    Desa Pulosaren Wonosobo, 6 Bulan Dijadikan Pusat Pemerintahan Jateng

    Kepala Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Sudiro dan Sekdesnya, Agung Sudrajat, Senin (14/12/2015). 
    Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo dipercaya pernah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sebab, selama 6 bulan gubernur pertama Jawa Tengah, Wongsonegoro singgah di desa tersebut. Meninggalkan, sebuah stempel dan meja kerja milik Gubernur.

    Kala itu, sekitar tahun 1946 kondisi Semarang genting. Kegentingan ibu kota Provinsi Jawa Tengah membuat sebaian besar pejabat pemerintahan provinsi untuk mencari keamanan. Salah satunya, Gubernur Jawa Tengah pertama, Wongsonegoro memilih untuk mengamankan diri di Pulosaren, Kecamatan Kepil.

    “Jadi pada saat kegentingan di Semarang itulah, gubernur singgah ke Pulosaren. Kalau tidak ke Pulosaren keamanan nyawanya terancam. Karena, gempuran bom terjadi di Semarang,” tutur Sudiro Kepala Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil ketika ditemui dirumahnya, Senin (14/12/2015).

    Setelah menemukan tempat untuk bersinggah, Gubernur Jateng pertama menginstruksikan untuk sementara, dalam keadaan genting pusat pemerintahan dipimpin langsung dari Pulosaren.

    “Pada saat itulah gubernur pertama, memimpin dari Pulosaren. Karena, semua hal yang berkaitan dengan kepentingan Jawa Tengah, dilangsungkan di Pulosaren,” tuturnya.

    Jangka waktu untuk tinggal di Pulosaren terbilang lama. Wongsonegoro menetap di Pulosaren selama 6 bulan. Hingga akhirnya, ketika kondisi ibu kota Provinsi sudah aman, barulah Gubernur pertama kembali ke Semarang.

    “Butuh waktu sampai 6 bulan beliau tinggal di Pulosaren. Karena, pertempuran di Semarang terbilang cukup singkat,”tuturnya.

    Untuk tetap menjalankan roda pemerintahan, Wongsonegoro tetap menjalin komunikasi secara baik dengan para pejabat dibawahnya. Para pejabat di provinsi dikendalikan dan diberi instruksi melalui Pulosaren.

    “Komunikasinya tetap terjalin dengan baik. Karena, setelah kondisi Semarang aman, beliau langsung dipulangkan,”tuturnya.

    Sudiro tak tanggung-tanggung untuk membuktikan kebenaran itu. Karena, mengenai bukti-bukti pernah disinggahi Gubernur pertama, Sudiro menunjukkan langsung meja dan stempel gubernur.

    “Sampai saat ini masih ada bukti-bukti otentiknya, yaitu stempel milik Gubernur dan meja kerjanya,”tuturnya.

    Menurutnya, kedua benda peninggalan Gubernur Jawa Tenga pertama tersebut merupakan warisan dari leluhur atau sesepuh di desanya. Karena, sempat ingin diganti oleh pihak provinsi, tetapi pihak desa tidak memperbolehkannya.

    “Meja kerja dan stempelnya pernah ada ingin mengantinya. Kami sudah diminta untuk menggantinya dengan meja yang diinginkan. Tetapi, kami akan tetap menjaganya karena benda tersebut merupakan bukti jika Pulosaren pernah disinggahi gubernur pertama selama enam bulan. Secara otomatis, pusat pemerintahan provinsi dilaksanakn langsung melalui Pulosaren,”terangnya.

    Bukan hanya gubernur pertama Jateng yang pernah singgah di Pulosaren. Karena, ada beberapa Jenderal yang juga menyinggahi Pulosaren. “Jenderal Surono juga pernah tinggal di Pulosaren. Beliau sempat membuatkan listrik dari tenaga dinamo,”katanya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Desa Pulosaren Wonosobo, 6 Bulan Dijadikan Pusat Pemerintahan Jateng Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top