Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 10 December 2015

    21 Nahkoda di Wisata Waduk Wadaslintang Terancam Pensiun Dini, Bupati Terpilih Harus Peduli Ini

    Dua perahu sedang berada dipinggir waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Kamis (10/12/2015).
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Sedikitnya 21 nahkoda perahu di waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang terncam ganti profesi. Sudah beberapa bulan  usaha transportasi jalur waduk sangat sepi. Bahkan, satu minggu kadang hanya bisa mengangkut penumpang selama satu kali, itupun ketika pasaran saja.

    Sarmin nahkoda perahu di waduk Wadaslintang, mengatakan usaha tranportasi di wisata waduk Wadaslintang mulai mengalami penurunan. Warga sekitar Kumejing mulai memanfaatkan angkutan roda empat untuk membawa kebutuhan mereka.

    “Transportasi perahu sudah sangat sepi. Kami, hanya bisa berjalan satu Minggu satu kali,” tuturnya disela-sela mengantarkan rombongan, Kamis (10/12/2015).

    Perahu yang ada di waduk merupakan alat transportasi yang disediakan untuk penumpang asal Kumejing. Karena, zaman dulu akses jalan menuju Kumejing tidak bisa dilalui. Sehingga, ketika mereka pulang sudah dipastikan naik perahu.

    “Sekarang musti jalannya sulit, sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Sehingga, penumpang perahu sudah turun drastis,”tuturnya pada Harian Wonosobo.

    Transportasi perahu hanya dimanfaatkan ketika pasaran. Kadang ada sebagian pemancing yang menyewa untuk diantarkan ke tengah-tengah waduk. Tetapi, penumpang tersebut juga bisa dihitung dengan jari.

    “Saat ini sudah sangat sedikit penumpangnya. Apalagi, penumpang utama sudah banyak yang mengangkut barangnnya menggunakan mobil truk,”tuturnya pada Harian Wonosobo.

    Padahal, kata Sarmin dahulu material berupa pasir dan batu yang hendak dibawa ke Kumejing sudah dipastikan lewat perahu. Namun, saat ini warga Kumejing lebih memilih memanfaatkan kendaraan roda dua.

    “Dulu hampir semua material dibawa dengan perahu. Sekarang, sudah tidak ada,”katanya.

    Melihat kondisi tersebut, kadang ia ingin untuk beralih profesi. Sebab, jika mengandalkan profesinya sebagai nahkoda, maka kebutuhan keluarganya tak cukup.

    “Rasanya ingin pindah profesi mas, tetapi cukup sulit memulainya,”tuturnya.

    Senada dengan nahkoda lainnya, Santosa yang mengaku, dari 21 perahu di Wadaslintang. Tinggal tersisa sekitar 15 perahu yang masih aktif. Karena, penumpangnya sudahs sangat sedikit.
    “Bertambah tahun, semakin berkurang nahkodanya,”tuturnya.

    Apalagi, kata Santoso musim hujan sangat tidak baik untuk tetap memaksakan menggunakan transportasi perahu. Karena, dibagian tengah gelombang sangat besar.

    “Musim hujan penumpangnya tambah sedikit mas, karena gelombang ditengah juga sudah cukup besar. Kami hanya bisa pasrah saja,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: FJ/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: 21 Nahkoda di Wisata Waduk Wadaslintang Terancam Pensiun Dini, Bupati Terpilih Harus Peduli Ini Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top