 |
| Panitia Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) dusun Keseneng, Desa Sinduagung, Kecamatan Selomerto melayani pemilih dengan mengenakan pakaian adat, Rabu (9/12/2015). |
Pasalnya, semua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dusun Keseneng, Desa Sinduagung, Kecamatan Selomerto mengenakan pakaian adat keraton Solo. Bukan hanya itu, untuk memikat pemilih Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga dikemas dengan model yang menarik.
Panitia menyediakan makanan dan minuman serta musik untuk menghibur pengunjung. Alhasil, jumlah pengunjung berbondong-bondong untuk memilih di TPS 3.
Ketua KPPS di dusun Keseneng, Desa Sinduagung, Suripto mengatakan, untuk mengajak warga agar menggunakan hak pilihnya maka pantia sepakat untuk mengenakan pakaian adat jawa. Sebab, memberikan daya tarik tersendiri bagi warga Keseneng untuk mendatangi TPS.
“Sebenarnya kami ingin mengenakan pakaian putih, tetapi karena ada pasangan calon yang mengenakan pakaian putih maka kami memilih untuk mengenakan pakaian adat. Karena, pakaian adat itu simbul netralitas penyelenggara,” tuturnya kepada Harian Wonosobo di sela-sela pemilihan, Rabu (9/12/2015).
Menurutnya, ada beberapa yang mengusulkan untuk mengenakan pakaian batik. Tetapi, demi menjaga netralitas makan dipilihlah pakaian adat.
”Setidaknya dengan mengenakan pakaian adat tidak ada kecenderungan ke salah satu paslon. Karena, kami ingin menyenggarakan pemilihan di desa kami dengan aman dan lancar,”katanya.
Pakaiat adat yang dipilihnya adalah pakaian keraton Surakarta. Karena, merada dekat dan kental dengan tradisi pakaian adat ala Surakarta.
“Sekaligus kami memperkenalkan kepada pemilih terkait pakaian adat Surakarta. Karena, tujuannya kami ingin melestarikan budaya jawa yang mulai luntur,”tuturnya.
Kepala Dusun Keseneng, Desa Sinduagung, Kecamatan Selomerto, Mansur menambahkan, pakaian adat ini menjadi symbol masyarakat kental dengan nuansa budaya. Karena, dengan mengenakan pakaian adat maka akan menarik simpatik pemilih.
“Sekaligus nguri-nguri budaya Jawa. Serta, untuk membuat ramai proses pemilihan di desa kami. Karena, kami ingin membuat proses pelaksanaanya yang unik dan pengunjungnya banyak,”tuturnya.
Hasilnya, minat warga untuk memilih pun sangat tinggi. Karena, mereka bisa dijamu dengan panitia yang mengenakan pakaian adat jawa.
“Kami senang panitia memakai pakaian yang rapi dan menjamu pemilih dengan senyuman,”tutur Ramadhon pemilih asal Keseneng, Wonosobo. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment