Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 21 December 2015

    Penjahit Wonosobo Mulai Melirik Tas dan Sandal Batik

    Agus Susanto penjahit tas dan sandal batik sedang menunjukkan hasil karyanya, Minggu (20/12/2015).
    Wonosobo, Harian Wonosobo - Ada ratusan penjahit yang ada di wilayah Wonosobo. Mereka mengerjakan segala hal yang berhubungan dengan jahit menjahit.

    Namun, Agus Sunanto penjahit asal Bumirejo, Kecamatan Mojotengah mulai fokus untuk mengerjakan batik sandal dan tas. Hasilnya, banjir pesanan baik dari perorangan, instansi pendidikan maupun hotel. Sayangnya, untuk hotel, harganya belum bisa menyesuaikan.

    Tatapan Agus tertuju ke sebuah benda yang bentuknya bulat panjang, kecil, berujung runcing. Semakin lama, Agus semakin menatapnya dengan tajam dibagian ujungnya yang melengkung. Apalagi, sesaat setelah melihat lubang tembus pada bagian pangkal tempat memasukkan benang.

    Tanpa pikir panjang, benang yang sudah berada disampingnya, diambil dan dimasukkan ke dalam lubang tembus bagian pangkal jarum jahit.

    Usai benang dan jarum menyatu, Agus lalu memasangkan kain batik tulis dimesin jahit. Mesin berwarna hitam pekat itupun diotak-atiknya, lalu Agus membuat lilitan ubi, yakni melilitkan benang pada tepi bahan yang dijahit. Kedua tangannya mulai digerakkan, menata kain batik yang ada diatas mesin.

    Sementara itu, kedua kakinya dilambaikan, lalu jarum dan benang melekat ke kain, hingga akhirnya kain mulai membentuk pola.

    Pola yang sedang dirancang Agus adalah bentuk tas. Tas itu merupakan karyanya yang hendak dipasarkan. Karena, bagi Agus tas batik memiliki pangsa pasar yang cukup bagus. Sebab, peminatnya sangat banyak, selain memiliki estetika juga sesuai dengan budaya bangsa.

    “Sudah beberapa tahun ini saya mencoba untuk membuat karya yang sedikit beda. Yakni membuat tas batik dan sanda batik. Hasilnya, banyak sekali yang tertarik dengan tas bermotig batik,”tutur Agus kepada Harian Wonosobo di sela-sela sedang menjahit dirumahnya, Minggu (20/12/2015).

    Kecintaannya terhadap batik pun tak diragukan. Selama menjahit, Agus tak pernah lepas dari pakaian batik. Karena, batik merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

    “Rasanya sudah melekat dengan batik, jadi tidak bisa dilepaskan dengan pakaian batik. Sebab, sudah menyatu, justru sebaliknya, kalau tidak mengenakan batik terasa masih ada yang kurang,”tuturnya.

    Selama ini, Agus mengamati, jika sebagian penjahit ataupun penjual batik lebih fokus pada pembuatan pakaian saja. Sementara, komponen kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen tidak dipikirkan.

    “Selama ini fokus pemasaran batik itu lebih pada pakaian saja. Sementara, tas dan sandal yang merupakan kebutuhan anak-anak sekolah, pekerja, ibu rumah tangga dan pejabat tidak dipikirkan. Padahal, tas dan sandal itu juga sangat diperlukan,”tuturnya.

    Berangkat Dari situlah, Agus mulai memproduksi tas dan sandal batik. Hasilnya, selama ini sudah cukup banyak pesanan tas dan sandal batik.

    “Ada juga hotel yang ingin memesan sandal batik dengan jumlah yang cukup besar. Tetapi, untuk harganya masih belum sesuai,” tuturnya.

    Disebutkan, untuk harga tas batik dikisaran Rp50ribu sampai Rp200ribu.  Sementara untuk sandal batik dikisaran Rp40ribunan.

    “Sebenarnya untuk harga itu bisa menyesuaikan, tergantung dengan jumlah pesanan,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Penjahit Wonosobo Mulai Melirik Tas dan Sandal Batik Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top