Petugas TPS yang berbaju adat layaknya resepsi, Rabu (9/12/2015). |
Seluruh anggota KPPS yang berjumlah 7 orang mengenakan pakaian adat Jawa, berupa beskap dan blangkon, layaknya keluarga yang tengah menggelar hajatan pernikahan. Satu anggota KPPS perempuan berdandan menggunakan kebaya.
Tidak hanya itu. Tempat pemungutan suara yang menggunakan Gedung PAUD Mutiara Hati setempat disseting seperti tempat resepsi. Janur kuning melengkung dipasang di pintu masuk, di ruang tunggu dan di bagian dalam ruangan tempat pencoplosan.
Pintu masuk juga ditulisi ""Sugeng Rawuh di TPS 6". Seluruh tulisan sebagai petunjuk calon pemilih menuju bilik suara juga menggunakan tulisan Jawa, seperti mlebut untuk pintu masuk dan medal untuk pintu keluar.
Dalam menyambut pemilih dan membuka maupun menutup acara juga menggunakan bahasa Jawa. Ketua KPPS Ahmad Ridho SE mengatakan penggunaan adat Jawa, suasana resepsi dan bahasa Jawa dalam memberika sambutan dimaksudkan untuk menarik calon pemilih sekaligus nguri-uri bahasa Jawa.
Di TPS 6 terdapat 377 jumlah pemilih. Jumlah tersebut berasal dari 373 pemilih yang mendapatkan undangan dan 4 pemilih yang hanya menggunakan KTP. Namun setelah jadwal pencoblosan usai sekitar jam 13.00 WIB, hanya 271 (72 persen).
Sedang sejumlah 102 warga tidak menggunakan hak pilih. Warga yang tidak menggunakan hak pilih sebagian besar merupakan mahasiswa yang menuntut ilmu di luar kota Wonosobo. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment