Kiai se Wonosobo Fatwakan Calon Bupati Legowo Terima Kekalahan

Para kiai pengasuh pondok pesantren terbesar di Wonosobo sedang membicarakan solusi paska pilkada dirumah makan Gayatri, Kertek, Senin (28/12/2015).   

Wonosobo, Harian Wonosobo - Forum Silaturahmi Kiai dan Tokoh Masyarakat Wonosobo mengambil sikap tegas untuk menetralkan kondisi dimasyarakat yang kian memanas paska pemilihan kepala daerah. Mereka meminta kepada semua pasangan calon bupati dan wakil bupati berserta pendukungnya untuk legowo.

“Semuanya harus menerima kenyataan dan tidak melakukan manuver-manuver politik serta tindakan yang menimbulkan keresahan dan perpecahan di masyarakat,” tutur KH. Raden Mu’tikun pengasuh PP Al Anwar Jawar Mojotengah mewakili forum silaturahmi kiai dirumah makan Gayatri, Kertek, Senin (28/12/2015).

Forum tersebut mendesak digelar, mengingat munculnya beberapa keresahan yang ada di masyarakat paska pilkada. Untuk itu, para kiai, tokoh masyarakat, habaib bersama-sama mencarikan titik temunya. Supaya, usai pilkada masyarakat bisa kembali menjalankan aktifitas dengan aman dan nyaman.

Turut hadir dalam forum tersebut, H. Aryadi ayahanda paslon bupati terpilih Eko Purnomo, hadir pula kiai sepuh KH. Abdul Jamil, KH. Faqih Muntaha, KH. Raden Mu’tikun, KH. Rofik, KH. Subro Malisi, KH. Abdul Alim, KH. Hadi Masrur, Habib Thohir, Habib Muhsin, K. Imam Sunhaji, Sayid Abdillah, KH. Ibnu Hiban, tokoh masyarakat serta beberapa imam masjid dan imam mushola.

Sikap mereka dalam pilkada, adalah dengan tegas menyatakan bahwa proses pilkada sudah sesuai dengan proses demokrasi yang konstitusional dan bermartabat. Untuk itu, siapapun yang terpilih adalah milik masyarakat Wonosobo dan sepenuhnya memberikan dukungan untuk kemajuan Wonosobo.

“Pernyataan sikap pilkada Wonosobo 2015. Segenap kiai dan tokoh masyarakat di Kabupaten Wonosobo mendukung sepenuhnya pada pasangan bupati da wakil bupati terpilih Kabupaten Wonosobo periode 2016-2021 atas nama Eko Purnomo dan Agus Subagyo. Karena, merupakan hasil dari proses demokrasi yang konstitusional dan bermartabat yaitu pilkada,” tuturnya.

Para kiai juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat dan ormas untuk tidak terprovokasi. Utamanya, oleh ajakan-ajakan yang tidak bertangungjawab.

“Kami juga menghimbau  seluruh masyarakat Wonosobo dalam semua lapisan dan ormas khususnya masyarakat NU untuk tidak terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab paska pilkada,” tuturnya.

Hasil forum tersebut juga disepakati untuk mendesak kepada pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) Kabupaten Wonoso dan pengurus majelis wakil cabang NU se Kabupaten Wonosobo serta seluruh badan otonomnya untuk berpegang teguh pada khittoh 1926, yaitu netral tidak memihak pihak manapun supaya tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan yang merusakNU sebagai  organisasi sosial keagaaman. (Red-HW99/Foto: Harian Wonosobo).

09:08