 |
Barisan Amri Nusantara (Baranusa) sedang digodok dalam pelatian dan
pendidikan dasar (Diklatsar) di Kalikajar, Minggu (31/1/2016).
|
“Kami tidak takut dengan teroris, karena teroris harus diperangi. Supaya tidak mengganggu keamanan bangsa,” tutur Sidik Metada ketua Pimpinan Daerah Angkatan Muda Rifa'iyah(AMRI) Kabupaten Wonosobo disela-sela pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Baranusa di Kalikajar, Minggu (31/1/2016).
Diklatsar Baranusa diikuti oleh puluhan kader muda Rifaiyah. Mereka diperkuat untuk memperteguh Amri. Karena, dengan diperkuat, maka Amri akan mampu menjalankan ajaran Islam Rahmatal Lil A’lamain.
“Kami bekali kader Rifaiyah tentang ajaran KH. Ahmad Rifai,”tuturnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa seluruh pemuda Rifa'iyah di Kabupaten Wonosobo tidak ikut bergabung dengan faham radikal yang merasuki hati teroris. Karena faham teroris bertolak belakang dengan ajaran KH. Ahmad Rifa'i yang telah mencontohkan penyebaran Islam di Indonesia dengan santun melalui ranah pendidikan keagamaan.
“Ajaran KH. Ahmad Rifai sangat toleran dan menghargai perbedaan,” tuturnya.
Gerakan teroris merupakan salah satu dampak dari adanya pengaruh asing. Karena, teroris ini dinilai sangat berbahaya mengajarkan permusuhan, perang dengan negara lain dan memecah belah kerukunan umat beragama.
"Jangan sampai umat terpecah hanya karena gerakan teroris. Utamanya, para kader muda rifaiyah yang ikut dalam Barisan Amri Nusantara (Baranusa),”Jelasnya.
Faham teroris sangat tidak sesuai dengan kultur kebudayaan Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Sebab, gerakan ISIS memiliki faham yang sangat radikal.
“Sesepuh Rifaiyah juga sudah mengajarkan ke ISlaman dengan penuh kelembutan. Bukan, dengan kekerasan,”Jelasnya.
Kaum muda merupakan sasaran empuk untuk dipengaruhi. Oleh karena itu, kader-kader muda rifaiyah untuk tetap mempertahankan kesantunan.
“Menangkal paham radikal yang mengusung simbol agama itu bisa dilaksanakan dengan berpegah teguh pada empat pilar kebangsaan. Karena sesunguhnya teroris itu menentang nilai-nilai yang bangsa ini anut,”katanya.
Pihaknya menghimbau agar jangan mudah terpengaruh dengan paham-paham yang belum diketahui secara pasti. Perlu, menelaah terlebih dahulu paham-paham yang mencoba untuk memecah umat muslim.
“Apabila ada paham yang tidak jelas, maka jangan dengan mudah meyakininya. Perlu menanyakan kepada ahlinya. Supaya kita tidak terjebak dalam lubang kesesatan,” tambahnya. (Red-HW99/Foto: Fat-Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment