 |
| Pelatih penanaman hidroponik sedang menunjukkan sayurannya yang segar, kemarin. |
Wonosobo,Harian Wonosobo – Selama ini sebagian ibu rumah tangga ada yang merasa risih ketika ingin memanfaatkan halaman rumah untuk ditanami aneka sayuran. Karena, mereka harus dihadapkan dengan tanah yang cukup banyak mengandung aneka hewan bernutrisi. Padahal, ada model tanam sayuran tanpa menggunakan media tanah. Cara ini sangat efektif, karena mampu menghasilkan sayuran segar. “Pelatihan hidroponik ini merupakan upaya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan halam rumah, maupun lahannya untuk ditanami aneka sayuran tanpa menggunakan media tanah. Hasilnya, juga sangat menjanjikan, karena sayuran hasil hidropik sangat segar dan menyehatkan,” tutur Handoyo Laras Ketua Komunitas Hidroponik Kabupaten Wonosobo disela-sela pelatihan di pendopo Kecamatan Wonosobo, Minggu (21/2).
Disebutkan, mereka dilatih teori tentang dasar-dasar hidroponik. Kemudian, dibekali juga cara mempraktekkan menanam sayuran dengan cara hidroponik. “Peluang bisnis dalam hidroponik cukup besar, karena mereka bisa menanam sayuran dengan jumlah besar. Tanpa membutuhkan lahan yang terlalu luas,”jelasnya.
Menurutnya, petani yang menerapkan pola tanam hidroponik jumlahnya masih sangat sedikit. Masih bisa dihitung dengan jari, karena se Kabupaten Wonosobo baru ada sekitar empat lokasi. “Masih sangat sedikit, dan baru di 4 tempat. Kami sedang menggalakkan agar petani minat untuk menerapkan sistem hidroponik,”jelasnya.
Pelatih dari Komunitas Hidroponik Purworejo, Puput mengatakan, proses penanaman model hidroponik hampir sama dengan penanaman di media tanah. Hanya saja, media yang digunakan adalah air nutrisi dan rockwool untuk penanaman. “Sayuran itu bisa hidup ketika salama ada makanan, jadi media tanam tidak hanya tanah. Kami mencoba menggunakan rockwool kemudian ditaruh diair nutrisi dan dibiarkan hingga tumbuh dengan besar,” jelasnya.
Camat Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan menyambut baik pelatihan hidroponik dasar. Karena, ada banyak aspek yang bisa didapatkan dari pelatihan tersebut. “Baik aspek ekonomi, lingkungan, lahan dan aspek kesehatan. Dan ini bisa menjadi peluang bisnis bagi ibu rumah tangga,”tuturnya.
Pihaknya juga akan mendorong masyarakat, baik PKK, Kepala Wilayah, Stake Holder lainnya untuk menerapkan pola tanam tersebut. Karena, sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Antusias warga untuk mengikuti pelatihan hidroponik dasar cukup tinggi. Karena, mereka ingin memanfaatkan lahannya untuk ditanami sayuran, apalagi media yang digunakan tidak harus menggunakan tanah. “Jumlah peserta yang ikut ada 35, mereka merupakan warga Wonosobo,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: Eko/Harian Wonosobo)
0 komentar:
Post a Comment