Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 11 February 2016

    Wisata Wonosobo Ini Mirip Surga, Bidadari Sering Mandi Di Sini

    Wisata air terjun atau curuk yang ada di Kawasan Desa Karangsari Sapuran Wonosobo.
    Wonosobo, Harian Wonosobo - Setelah hujan biasanya sering muncul pelangi. Sebagian percaya bahwa warna pelangi itu adalah selendang dari para bidadari yang sedang mandi. Ternyata, sumber pelangi itu dipercaya berasal dari air terjun drimas atau bidadari yang berada di Dusun Garungan, Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran. Keindahan alam serta air terjun yang masih alami itu dimungkin menarik simpatik para bidadari dari kayhangan.

    Sebelum memasuki Kabupaten Wonosobo dari arah Timur baik Magelang maupun Purworejo, wisatawan tak akan merasa puas ketika tidak mampir di Desa Karangsari sebelah selatan Ibukota kecamatan Sapuran, dari Alun-alun Sapuran tidak jauh sekitar 5 km menuju ke arah selatantepatnya di Dusun Garungan, Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran.

    Didusun inilah wisatawan akan disuguhi pemandangan hijaunya dedaunan,dan aroma merekah bunga kopi yang konon terkenal sejak dulu khas kopi Sapuran. Ramahnya penduduk dusun Garungan yang selalu menyapa kita saat kaki kita menapak di tanah tersebut.

    Keramahan warga tak lepas dengan senyum yang mereka berikan dan selalu menyapa setiap pengunjung yang akan menikmati suasana pedesaan. Pengunjung akan di ajak dan di tunjukan keindahan panorama di dusun ini.

    Perjalanan dimulai, dengan menapaki jalur yang belum selesai dibuka,bahkan para warga dusun setiap hari minggu gotong royong  memperbaiki jalur dan berharap bisa menjadi akses pariwisata.

    Hampir 15 menit berjalan kelokasi yang dipandu oleh warga yang salah satunya merupakan ketua kelompok sadar wisata,desa Karangsari ini tak lama dari kejauhan terdengar suara gemuruh air. Dan langsung kaki ini berpacu mempercepat untuk segera sampai  ke lokasi air terjun yang membayangkan akan bertemu sang bidadari saat mandi.


    Sesampai di tempat yang diharapkan ternyata saya disuguhi sebuah air terjun yang pemandangan nya sangat exsotik, dan di jelaskan pemandu bahwa ini Air terjun Si Glotok dengan ketinggian mencapai 60 m, dengan derasnya air membentuk percikan kemana-mana seperti embun tanpa terasa dari jarak 20 m badan basah kuyup oleh percikan air terjun ini.

    Hampir 20 menit membayangkan suasana alam yang masih lebat seakan berada di tengah hutan belantara,ternyata ini air terjun yang pertama di kunjungi dan masih harus bejalan lagi menuju keindahan ai terjun yang lain sebelum menuju tempat sang bidadari mandi.

    Menyusuri jalan setapak lagi ke arah baratmenyisir aliran air, pengunjung akan di tunjukan pemandu berbagai jenis pepohon yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bahkan bau khas buah durian dan nangka yang sudah matang menambah harumnya suasana perjalanan.

    Sekitar hampir 25 menit berjalan tak lama dikejutkan warga yang sedang mandi menikmati derasnya air di Sendang. Tanpa di sadari tangan ini langsung melakukan pengambilan gambar keindahan alam tersebut dengan berkali-kali jepretan sebagai moment kenangan saat melewati perjalanan menuju air terjun tempat bidadari mandi.

    Jalan menanjak mulai terasa dan kaki mulai berat melangkah namun dengan pelan dan santai, entah sudah berapa ratus meter kaki melangkah tanpa terasa lelah karena terinsipari dan membayangkan tempat sang bidadari mandi setiap pagi.

    Didampingi pemandu dan beberapa warga terus berjalan dan setelah berhenti sejenak di tambah terasa air keringat yang terus mengalir, mulai terasa aroma seperti air embun dari kejauhan dan benar ternyata sudah mndekati apa yang menjadi perburuan yakni air terjun drimas atau air terjun bidadari.

    Setelah semakin mendekat kaki ini terasa ringan dan berharap segera sampai perjalanan ini, memang suara gemuruh airpun mulai terdengar,beberapa langkah lagi sampai kelokasi air terjun yang menjadi tujuan wisata saya.

    Dari kejauhan pemandu Kang Ubiy menunjukan lokasi air terjun tersebutdan kaki langsung bergerak mempercepat langkah. Dan ternyata sesampai di lokasi air terjun memang benar cerita warga sekitar bahwa konon air terjun Drimas ini tempat mandi para bidadari yang setiap pagi saat matahari cerah akan muncul pelangi yang berwarna-warni pertanda pra bidadari sedang turun.

    “Dulu kakek buyut saya menceritakan,konon kalau setiap pagi,sebelum dhuhur dia saat mencangkul sering melihat pelangi dan juga suara air yang seakan sedang di tepuk-tepuk layaknya orang mandi dengan suara suka cita,” Cerita Daryono salah satu warga yang mendampingi perjalanan.

    Memang menakjubkan pemandangan air terjun yangada didusun Garungn, dengan keindahan alam dan pepohonan yang masih lebat juga suasana alami hutanmenjadikan prjalanan ini terbayar lunas kelalahan yang saya dapat dalam perjalanan tersebut.tak pua kalau hanya mengambil gambar sekali jepretan saja mungkin tanpa terasa sudah ratusan kali tangan ini mengabadikan suasana Air Terjun Drimas inibahkan saya lihat beberapa pengunjung yang sudah ada dari pagi tadi juga melakukan jepretan selfi meeka.

    Warga terasa sangat bersemangat membuka kawasan ini menjadikan sebuah tempat wisata,dengan terlihat akses jalan yang mereka bangun dengan cara bergotong-royong walau swadaya,agar memudahkan para pengunjung yang akan menikmati dan berwisata di selatan Kabupaten Wonosobo ini. Juga kekompakan para pelaku wisata terutama kelompok sadar wisata desa Karangsari ini trus berbenah dan mempromosikan aset wisata di desa mereka.

    Tak terasa istirahat di Air Terjun Drimas ini hari mulai beranajak siang.saya dan rombongan di ajak berjalan lagi melihat keindahan air terjun atau Curuk Kembar.

    Jalan kali ini menurun dan ringan,saya ikuti pemandu sambil menceritakan berbagai pesona alam yang ada di daerah inidengan mengangguk-angguk saya memahami dan memeng benar alam yang indah ini kalau tidak di kelola dengan baik sekaligus sebagai Wisata alam tersendiri.

    Beberapa menit setelah melalui jalan setapak tak kalah nya saya melihat keindahan air trjun lainnya di kawasan ini, Air terjun atau warga lebih mengenalnya curuk ini di namai Curuk Kembar atau air terjun Si Kembar.yang airnya mengalir dari atas hampir 50 meter menjadi dua bagian aliran serta aliran yang menggambarkan kesamaan aliran. jepretan kamerapun mulai beraksi mengabadikan suasana air terjun ini.

    Menikmati aliran air terjun sikembar ini merupakan jalur akhir perjalanan saya mengunjungi Wisata air terjun atau curuk yang ada di Kawasan Desa Karangsari Sapuran ini. Perjalanan lanjutkan kmbali ke Dusun Garungan,dan beberapa menit perjalanan kaki ini sesampai di dusun yang berada di puncak bukit disambut ramah warga sekitar.

    Bahkan saat mampir di salah satu warga. Rombongan di suguhi makan siang alal kadarnya yang nggak kalah nikmatnya dengan restorant di kota manapun nasi putih khas lauk tempe kemulnya serta ayur rebung. (Red-HW99/Foto: Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Wisata Wonosobo Ini Mirip Surga, Bidadari Sering Mandi Di Sini Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top