Para ibu antri mendapatkan layanan KB.
|
Wonosobo, Harian Wonosobo - Sangat berisiko tinggi ketika masyarakat
menikah di usia 17 ke bawah. Alasan apapun keputusan tersebut menimbulkan risiko
yang sangat tinggi.
"Sistem reproduksi yang belum siap dan matang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan bayi dikandungnya," tegas pardiyanto selaku kasubdit badan KB Wonosobo kepada reporter Harianwonosobo disela-sela acara gerakan ayo ikut KB, (25/02/2016)
Senada dengannya, Drs Junaedi Kepala BKKBN Kabupaten Wonosobo menjelaskan, ibu yang belum siap hamil alat reproduksi nya akan membawa dampak lahirnya generasi yang kurang berkualitas.
"Sistem reproduksi yang belum siap dan matang dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan bayi dikandungnya," tegas pardiyanto selaku kasubdit badan KB Wonosobo kepada reporter Harianwonosobo disela-sela acara gerakan ayo ikut KB, (25/02/2016)
Senada dengannya, Drs Junaedi Kepala BKKBN Kabupaten Wonosobo menjelaskan, ibu yang belum siap hamil alat reproduksi nya akan membawa dampak lahirnya generasi yang kurang berkualitas.
Hal tersebut selain tingkat pendidikan yang minim, pengetahuan akan
kesehatan kehamilan dan pernikahan kurang.
"Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa usia minimal 20tahun tepat untuk hamil dan melahirkan," tegasnya.
Pada usia tersebut, para ibu akan dapat memprioritaskan kehamilan selanjutnya dengan jarak minimal 3hingga 4 tahun.
"Banyak anak bukan banyak rejeki, tapi justru beban," imbuhnya. (Red-HW99/Usy Yudha Prasetya-HARIANWONOSOBO).
"Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa usia minimal 20tahun tepat untuk hamil dan melahirkan," tegasnya.
Pada usia tersebut, para ibu akan dapat memprioritaskan kehamilan selanjutnya dengan jarak minimal 3hingga 4 tahun.
"Banyak anak bukan banyak rejeki, tapi justru beban," imbuhnya. (Red-HW99/Usy Yudha Prasetya-HARIANWONOSOBO).
0 komentar:
Post a Comment