Usai - Pengurus DPC HPI Wonosobo berfoto bersama para peserta pelatihan seusai dilantik, kemarin. |
Keharusan bagi para pramuwisata bersertifikat juga diutarakan oleh Sri Suryani, perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jakarta. Sri yang dalam pelatihan tersebut menjadi salah satu narasumber, menyebut bahwa Kementerian Pariwisata RI pun kini mengharuskan para tour guide memiliki sertifikat resmi. “Melalui pelatihan-pelatihan seperti yang digelar DPC HPI Wonosobo dan DPD HPI Jateng ini, kami meyakini para pramuwisata akan lebih memahami seluk beluk pemanduan bagi para turis secara komprehensif,” kata Sri. Sertifikat yang dipegang tour guide diyakini Sri, akan mampu memotivasi untuk bekerja secara professional. “Melayani para tamu juga menjadi lebih tenang karena telah memiliki status legal serta mendapat payung hukum dari Pemerintah,” lanjut Sri. Profesi sebagai pramuwisata di Wonosobo, dikatakan Sri juga masih sangat menjanjikan, mengingat potensi destinasi wisata Wonosobo sudah terkenal ke penjuru Nusantara, bahkan dunia.
Senada dengan Sri, Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo mengatakan bahwa pihaknya juga senantiasa mendorong agar para pemandu wisata di Wonosobo bisa memiliki sertifikat. “Seiring dengan semakin majunya sektor pariwisata di Kabupaten Wonosobo, kami berupaya agar para pengunjung mendapat pelayanan pemanduan secara lebih professional,” terang Agus di depan para peserta pelatihan. Pihaknya sendiri, menurut Agus memiliki target cukup besar yaitu meningkatkan kunjungan hingga mencapai 1.000.000 pengunjung per tahun di 2016 ini. “Akhir tahun 2015, kunjungan wisatawan ke Wonosobo sudah menembus angka hampir 900.000 orang, dan kami menargetkan bisa tembus 1.000.000 orang di akhir tahun ini,” terang Agus. Kepada para pramuwisata yang tengah mengikuti pelatihan sertifikasi, Agus juga meminta agar mereka mendalami kemampuan bahasa asing, agar para turis mancanegara lebih nyaman ketika dipandu keliling objek-objek wisata. “Kemampuan berbahasa asing para tour guide tentunya akan mampu mendongkrak minat wisatawan dari mancanegara untuk berkunjung ke Wonosobo,” pungkas Agus.
Sementara, bagi Ketua DPC HPI Wonosobo, Salim Bawazier, dukungan pemerintah untuk para pemandu dinilai lebih urgen. “Dalam jangka waktu dekat, kami berharap pemerintah Kabupaten membantu secara riil kepada para pramuwisata, contohnya dengan menugaskan mereka untuk mendampingi tamu-tamu resmi Pemkab saat berkunjung ke objek-objek Wisata,” tutur Salim. Dengan bertugas melayani tamu Pemkab, baik domestic maupun dari Mancanegara, selain memberikan dampak positif secara ekonomi, Salim meyakini hal itu juga bakal meningkatkan kemampuan para pemandu wisata.(Red-HW99-Humas-Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment