Senderan Jaraksari Wonosobo Ambrol, Warga Merinding

Warga sedang menunjukkan kondisi senderan di Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Rabu (10/1/2016). 

Wonosobo, Harian Wonosobo – Senderan yang berada di Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo  baru rampung dibangun beberapa bulan lalu. Tak tahan menahan derasnya hujan, senderan tersebut langsung ambrol.

Pantaun di lapangan, kondisi senderan sepanjang sekitar 10 meter dengan ketinggian sekitar 3 meter ludes terbawa longsor. Hanya tersisa beberapa meter saja yang masih bisa terselamatkan. Lainnya sudah runtuh bermunculan bebatuan kecil. Warga sekitarpun merasa heran, karena senderan yang berada tepat di jalan menuju Wonolelo tersebut baru beberapa Minggu selesai.

Idung warga Jaraksari mengatakan, warga Jaraksari merasa kaget dengan ambrolnya senderan di jalan menuju Wonolelo. Karena, senderan tersebut baru saja selesai dibangun.

“Bagaimana kami tidak kaget, beberapa Minggu yang lalu senderan itu selesai dibangun. Tetapi, setelah dilihat justru bangunannya langsung ambrol. Dan lahan warga yang dibagian bawah yang terkena sisa longsorannya,” tuturnya disela-sela menunjukkan lokasi senderan yang ambrol, Rabu (10/2/2016).

Menurutnya, kondisi lahan di lokasi yang disender, tanahnya sangat rapuh. Apabila, dalam pembangunan, pondasinya tidak dalam dan dibuat kuat maka sangat berpotensi longsor.

“Karena tanah di wilayah Jaraksari bagian timur menuju Wonolelo itu memang cukup rapuh. Harusnya dalam membangun dibuat pondasi yang kuat, supaya tidak cepat ambrol,”jelasnya.

Disebutkan, dilihat dari ambrolnya senderan tersebut, pondasinya tidak terlalu dalam. Kemudian, campuran semennya juga kurang maksimal. Sehingga, ketika terjadi hujan lebat secara berturut-turut dipastikan tidak kuat dan akhirnya ambrol.

“Sejak beberapa hari ini, intensitas hujan dipagi hari sering terjadi. Kemudian, air meresap ke dalam tanah, karena tak kuat menampung air, dan tanahnya tak labil, maka menggerus senderan dan membuatnya ambrol,”tuturnya.

Senada dengan warga lainnya, Listi yang mengaku, warga sekitar sempat berkerumunan menyaksikan senderan longsor. Sebab,merasa heran lebih aman tidak disender.

“Sebelumnya kondisi tanahnya tidak ada masalah. Tetapi, setelah disender justru tanahnya tak mampu menahan air, hingga akhirnya ambrol,”jelasnya.

Ia juga mengharapkan, agar segera mengambil sikap tegas mengenaik ambrolnya senderan tersebut. Supaya dalam pembangunan, mengedepankan aspek kekokohan.

”Supaya ke depan tidak adal membangun, sehingga tidak menghambur-hamburkan uang,” terangnya. (Red-HW99/Foto: Ja-Harian Wonosobo).

19:29