 |
| Tentara menghimbau warga untuk mewaspadai paham radikal. |
Wonosobo. Harianwonosobo. Banyaknya paham radikal yang tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia dan bahkan sudah merasuki sebagian besar penduduk di daerah-daerah, membuat banyak pihak bersikap waspada.
Untuk mencegah paham radikal semakin mempengaruhi masyarakat terutama di pedesaan, TNI AD bersama dengan para babinsa-babinsa memberikan himbauan kepada para warga, sesepuh serta kelompok-kelompok pemuda yang berada di dusun-dusun wilayah Desa Bomerto.
Bertempat dirumah salah seorang kadus, anggota TNI AD wilayah koramil kota menegaskan bahwa keberadaan paham radikal seperti baru-baru ini ada yakni paham JAS (Jamaah anshorus syariah) yang melakukan aksi latihan di Gunung Sumbing sangat patut diwaspadai."Kalau ada orang-orang asing yang mencurigakan dan tidak jelas asal usulnya, masyarakat harus melaporkan ke RT RW dan aparat"tegas Serka Sugiarto didampingi Sertu panggih.
Rekrutmen anggota fpi dan paham-paham penyalahgunaan agama yang memang bertujuan memecah belah persatuan dan pancasila wajib di hindari. Masyarakat khususnya para pemuda harus menjadi generasi yang cerdas.
Saling berinteraksi dengan warga yang lainnnya dan saling aktif memberikan informasi baik kepada aparat dan sesama warga akan membuat radikalisme sulit untuk masuk ke tubuh masyarakat. "Negara kita memang mayoritas penduduk nya islam, akan tetapi negara kita bukan negara islam. Masyarakat harus berhati-hati dengan konsep negara islam yang digemborkan para radikalis"imbuh Kapten Punidi.
Disisi lain, aparat juga mewanti-wanti jika ada gejolak dalam masyarakat, mereka harus bermusyawarah dengan para tokoh masyarakat dan aparat terutama para babinsa sebagai pendamping warga.(RedHW99/usy yudha prasetya Harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment