Jadi Modern, Musik Calung khas Wonosobo Kini Ada Biduan Bahenolnya

Warga Kleyang Gunung, Desa Pungangan sedang menyawer penyanyi calung, Minggu (7/2/2016).      

Mojotengah, Harian Wonosobo - Berjalannya zaman, kesenian tradisional mulai dikemas dengan perpaduan musik modern. Seperti halnya, penampilan calung laskar Wulungsari  yang dikemas modern dalam pertunjukan di dusun Kleyang Gunung, Desa Pungangan, Kecamatan Mojotengah, Minggu (7/2/2016).

Laskar Wulungsari, asal Pandansari, Kelurahan LImbangan Mudal, Kecamatan Mojotengah sudah membaca peluang itu. Agar kesenan tradisional calung tak tergerus zaman, mereka memiliki cara tersendiri, dengan mengemas musik calung yang dipadukan dengan alat musik modern lainnya. Sehingga menghasilkan dentuman musik dan lagu yang menarik. Perpaduan calungpun membuat pengunjung terhibur karena musiknya unik dan penuh dengan alunan irama baru.  

Tak sedikit pengunjung yang ingin mendekat. Bahkan, menggerakkan badannya untuk mengikuti irama calung. Sesaat setelah drum dibunyikan, lalu suara suling mengikutinya sebagian remaja yang datang, kakinya tak henti-hentinya dihentakkan.
Apalagi, setelah suara emas yang dikeluarkan penyanyi calung. Tak ada satupun yang tak tertuju kepada musik calung tersebut. Semakin lama, alunan musiknya semakin menarik, ditambahlagi mampu menyuguhkan beraneka jenis music terbaru, baik pop maupun dangdur. Hingga akhirnya, puluhan penonton ikut menari dikelilingi penyanyi calung, mereka memberi uang kepada pemain pada saat pertunjukkan calung.

“Kami penasaran dengan musik calung, karena selama ini, kampung kami belum pernah mengundangnya, dan kami penasaran dengan musiknya,” tutur Subandi Ketua RT 01 Kleyang Gunung disela-sela pertunjukan.

Ia mengaku, tertarik dengan calung, karena alunan musiknya itu bisa memberikan hiburan. Kemudian, para penyanyinya juga bisa menyanyikan berbagai jenis lagu. “Sekarang kan zamannya modern, dan kami ingin mendapatkan hiburan yang benar-benar menghibur. Hasilnya, berbagai jenis lagu dangdut dan pop bisa dinyanyikan, dan warga terasa terhibur,”jelasnya.

Menurutnya, calung yang dimainkan itu bisa diterima oleh semua kalangan. Baik, remaja, orang tua, maupun anak-anak. Karena, beberapa anak-anak juga ikut berjoged setelah musik dimainkan. “Ada juga beberapa anak-anak yang ikut berjoged, dan memberi saweran. Mereka terhibur dengan music dan para penarinya,”jelasnya.

Pengurus Laskar Wulungsari, Tono mengaku, selama musim mauludan ataupun perayaan hari besar Islam. Puluhan warga berbondong-bondong mengundang kesenian calung, mereka tertarik karena kemasan music calungnya dibuat menarik. “Selama bulan ini saja sudah ada puluhan undangan, setelah dikampung Kleyang. Esok harinya akan dilanjutkan di kampung Gondang,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: Mi-Harian Wonosobo).

22:10