Abdul Kadir Karding (tengah). Foto: Harian Wonosobo. |
“Negara meminta maaf atas tragedi itu salah, pelakunya sekelompok orang yang menggayang jendral yang berkuasa, itu pengkhianatan,” ungkapnya usai menghadiri sosialisasi empat pilar kebangsaan kemarin (1/10/2015) di rumah makan sarirasa.
Menurutnya, kedua belah pihak sama-sama salah sehingga langkah yang paling bijak harus ada proses saling memaafkan, namun pihaknya mengakui ada kekeliruan pada pemerintahan masa lalu, di mana anak-anak dari Partai Komunis Indonesia yang tidak bersalah, diperlakukan tidak adil oleh pemerintah.
“Pemerintah yang berkuasa setelah peristiwa itu memang salah, sebab mereka juga melakukan diskriminasi terhadap anak yang berasal dari keluarga atau orang tua PKI,” imbuhnya.
Namun apabila negara atau presiden saat ini diminta untuk meminta maaf, PKB dan NU tidak sepakat. Selaku wakil rakyat yang duduk di komisi hukum dan hak asai manuaisa, Karding mendorong agar semua pihak melakukan rekonsiliasi.
“Bentuk rekonsiliasi macam-mcam, saya kira tinggal merumuskan, kita akan menfasilitasi,” imbuhnya.
Anggota DPRRI asal Dapil VI Jateng itu menegaskan bahwa proses rekonsiliasi terus di proses oleh pemerintah dengan melibatkan berbagai pihak, bahkan Karding menyebut kondisi saat ini sebenarnya anak-anak dari korban peristiwa itu sudah saling memaafkan dan membentuk forum bersama bernama Forum Anak Bangsa.
Jelang peringatan hari kesaktian pancasila, desakan sejumlah pihak yag meminta Presiden Jokowi untuk meminta maaf atas tragedi gestapo bergulir, isu tersebut kemudian menjadi polemik antara pihak yang mendukung dan menolak. (Red-HW44/Gus).
0 komentar:
Post a Comment