Sayangnya, kondisi Persepakbolaan di Kabupaten Wonosobo dapat dikatakan mengalami pasang surut baik dalam kepengurusan maupun prestasi sepak bola itu sendiri. Untuk itu, bupati Wonosobo yang akan terpilih diharapkan bisa mengurai problem yang selama ini menghantui.
"Secara garis besar dari berbagai permasalahan persepakbolaan di Kabupaten Wonosobo dapat kita kelompokan menjadi 2 ( dua ) yaitu Infrastruktur dan Pembinaan. Dua persoalan itu harus segera diatasi, supaya sepak bola di kabupaten Wonosobo bisa bangkit kembali," tutur salah satu pengurus cabang (pengcab) PSSI Kabupaten Wonosobo, H. M. Muttaqin dirumahnya, kemarin.
Menurutnya, infrastruktur maupun sarana yang mendukung persepakbolaan di Kab. Wonosobo dapat dikatakan sangat minim. Mulai lapangan sepak bola yang ada di pedesaan maupun tingkat kecamatan yang belum memadai, apalagi berupa stadion sepertinya harus menunggu lebih sabar lagi. "Sudah menjadi hal yang harus diurai oleh bupati terpilih. Utamanya, sarana sepak bola yang memadai,"jelasnya.
Menurutnya, selama ini upaya yang dilakukan untuk mengurai masalah sepak bola masih sebatas wacana dan diskusi. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya nyata dan konkrit agar sepak bola di Wonosobo maju
"Kita bicara ngalor ngidul tentang Sepak Bola sepertinya masih terbatas diskusi dan diskusi di belakang meja dan ketika kita keluar dari ruangan menjadi sebuah angan-angan entah sampai kapan akan terwujud. Lapangan Sepak Bola yang sekarang ada yang tersebar di wilayah Wonosobo masih sangat jauh dari sempaurna apabila untuk mendukung kemajuan Sepak Bola di Kabupaten Wonosobo," katanya.
Selain itu, pembinaan persepakbolaan di Kabupaten Wonosobo menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi kepengurusan periode selanjutnya. Pembinaan usia dini sampai remaja menjadi tugas yang harus diselesaikan karena tanpa persiapan yang lebih dini, maka kita akan mengalami kesulitan ketika akan membentuk sebuah tim sepak bola yang kuat. "Sehingga yang terjadi hanya instan dan masih sangat jauh ketika bicara tentang prestasi," tuturnya.
Menurutnya, dari dua hal tersebut perlu kami sampaikan bahwa kepengurusan PSSI Kabuapaten Wonosobo identik dengan putaran divisi perserikatan Pengcab PSSI, baik divisi utama, divisi I dan divisi II. Putaran divisi sepertinya tidak laku untuk dijual, hal ini terbukti dengan begitu sulitnya untuk mendapatkan tempat dan hal ini disebabkan karena tidak ada penonton dan lain sebagainya.
"Sepinya penonton diputaran divisi mungkin salah satu sebab karena pemainnya kurang berkualitas," jelasnya.
Pihaknya juga memberikan solusinya, diantaranya solusi agar divisi laku dijual antara lain diperbolehkannya memakai pemain ari luar wilayah Kabupaten Wonosobo. Adanya pemain dari luar daerah dapat memperketat persaingan antar pemain di Kabupaten Wonosobo.
Pihaknya mengharapkan, agar siapapun yang nantinya terpilih menjadi orang nomor satu di Wonosobo agar bisa mengurai persoalan sepak bola di Wonosobo . Karena, sepak bola merupakan olahraga yang melekat dihati masyarakat khususnya pecinta dan penggemar olah raga kulit bundar. Karena, sepak bola adalah olah raga yang sangat merakyat dari semua kalangan, dari kota sampai ke desa, dan olah raga yang murah meriah untuk kita nikmati. (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment