Maya Rosida Buka Lapangan Kerja Baru

Maya Rosida (kanan).

Wonosobo, Harian Wonosobo - Tak sedikit tenaga kerja dari Kabupaten Wonosobo yang harus mencari sesuap nasi ke daerah lain atau ke luar provinsi. Kadang harus rela meninggalkan anak dan istri untuk mencari nafkah di luar negeri seperti di Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura dan Belanda.

Apalagi,  paska kelulusan SMP, SMA, Perguruan Tinggi, ribuan pengangguran baru muncul setiap tahunnya. Untuk menampung mereka semua dibutuhkan lapangan pekerjaan baru, supaya mereka tak perlu jauh-jauh ke luar negeri atau menganggur setelah lulus dari sekolah.

Dalam pertemuan dengan pelajar pelopor keselamatan ber lalu lintas, Wakil Bupati Wonosobo, Maya Rosida merasa prihatin dengan kondisi meningkatnya angka pengangguran. Untuk itu, menjadi tugas bersama adalah dengan membuka lapangan kerja baru. Supaya lulusan sekolah bisa terserap ke dalam dunia kerja.

“Hampir 26 persen penduduk Wonosobo merupakan kalangan muda. Untuk itu, kedepan secara bersama-sama perlu membuka lapangan kerja baru,” tuturnya kepada puluhan pelajar.

Maya juga meminta, agar generasi muda Wonosobo mampu bersaing maka harus dibekali dengan kemampuan intelektual, spiritual dan juga ketrampilan. Supaya, ketika ada lapangan kerja baru sumber daya manusia sudah bisa disiapkan.

“Tunda kenikmatan demi masa depan. Adik-adik wajib mengasah kecerdasan intelektual, spiritual dan kemampuan. Karena, ketiga hal itu harus dimiliki, agar menjadi pemuda yang cerdas,” terangnya.

Peneliti Sarayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo Musadad menyambut baik rencana membuka lapangan kerja baru. Karena, sudah menjadi keharusan bupati yang akan terpilih harus berani membuat gebrakan baru dengan mencipatakan lapangan kerja. Supaya, tenaga kerja di Kabupaten Wonosobo tidak perlu pergi ke luar daerah dan tidak menjadi pengangguran terdidik.

“Selama ini masalah paling mendasar adalah lapangan kerja. Karena, lapangan pekerjaan di Kabupaten Wonosobo masih terasa belum terbuka luas. Akibatnya para tenaga kerja senantiasa mengadu nasib di negara tetangga dengan rela bekerja sebagai buruh kasar,” tuturnya.

Menurutnya, masalah tersebut bukanlah hal sederhana. Karena, semakin tahun persaingan semakin ketat. Sementara, lapangan pekerjaan untuk menampung lulusan lembaga pendidikan belum tersedia.

“Harus ada planing lulusan lembaga pendidikan untuk kemudian disiapkan lapangan pekerjaan. Sehingga, setelah lulus sekolah mereka langsung bisa mendapatkan kerja,” tuturnya.

Langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan besar. Tentunya, dengan mempertimbangkan potensi yang ada di wilayah Wonosobo. “Sebenarnya ada beberapa potensi besar yang bisa dikembangkan, salah satunya menjadi daerah pembuat bumbu masak, karena melihat potensi sayuran yang ada di Wonosobo,” katanya. (Red-HW23/Foto: Harian Wonosobo).

02:26