Petani cabai di lereng Sindoro |
Suhim petani cabai merah asal Kejajar, mengatakan, selama musim kemarau ini harga cabai sedang tidak merakyat. Karena, perkilonya cabai merah hanya terjual Rp7ribunan. Itupun sudah terbilang terjual dengan harga mahal.
“Biasanya pada musim kemarau tepatnya bulan syuro harga cabai terus melambung naik. Tetapi, tahun ini harganya sedang tidak begitu memberikan keberuntungan bagi petani. Karena, perkilonya hanya terjual dikisaran Rp7ribunan,” tuturnya disela-sela memanen cabai diladangnya, Jumat (30/10/2015).
Menurutnya, belum diketahui penyebab harganya yang tidak bagus. Padahal, selama musim kemarau sangat sulit untuk menanam cabai. “Selama musim kemarau itu kan sangat sulit sekali proses pertumbuhannya. Tetapi, harganya justru masih saja rendah,” tuturnya.
Dampak harga rendah, diperkirakan akan mengalami kerugian puluhan juta. Sebab, sudah mengeluarkan modal besra untuk menanam cabai. “Memang sedang tidak beruntung. Padahal semua lahan sudah saya tanami cabai semua. Kalau harganya seperti tahun sebelumnya,satu kali panenan bisa untuk beli mobil. Tetapi, karena harganya yang sedang tidak merakyat, maka menanggung rugi,” jelasnya.
Disebutkan, kerugian yang dialaminya itu karena untuk biaya pengolahan lahan. Pemeliharaan dan pembelian pupuk selam proses pertumbuhan. “Karena musim kemarau secara otomatis biaya perawatannya kan lebih tinggi. Jadi kalau rugi besar kalau untung juga besar,”katanya.
Tengkulak Cabai asal Garung, Mubasir mengaku, tuturnnya harga cabai itu dikarenakan pasokan dari Jawa Timur sangat banyak. Meskipun diwilayah Wonosobo pasokan sedikit, tetapi di wilayah Jawa Timur cukup bagus. “Kiriman ke Jakarta itu sedang tidak kebingungan. Karena, pasokan dari Jawa Timur sedang berlimpah,” jelasnya.
Menurutnya, untuk harga cabai rawit juga masih dikisaran Rp13ribu. Sedangkan cabai merah, harganya lebih rendah. “Saat ini petani cabai harus prihatin. Karena, harganya sedang tidak bagus,” jelasnya.
Ia juga belum bisa memastikan akan adanya kenaikan harga cabai. Sebab, biasanya puncak kenaikan cabai itu pada bulan syuro. “Biasanya mulai bulan besar sudah mulai ada tanda-tanda kenaikan. Namun, sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda itu,” ungkapnya. (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment