 |
| Salah sattu taman kota Wonosobo yang selesai dikerjakan. |
“Kami menyertakan pilihan pembangunan taman kota dalam survai untuk mengetahui keinginan masyarakat terkait program yang diinginkan dari calon bupati dan wakil bupati. Hasilnya, hanya 1 persen saja warga yang ingin agar ada taman kota,” kata Najmu Tsaqib Akhda, Direktur Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo, dirumahnya, Jumat (9/10/2015).
Lembaganya menyertakan pembangunan taman kota dalam satu diantara pilihan lainnya karena mengingat pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan taman kota. Ternyata, program pembangunan kota itu kurang diminati. “Kami menyebarkan responden dari 15 Kecamatan. Hampir warga di 14 Kecamatan kurang minat untuk pembangunan taman kota. Hanya saja, 1 persen itu lebih banyak adalah warga di wilayah perkotaan,” katanya.
Program yang diinginkan masyarakat terbesar adalah program keamanan dan lapangan pekerjaan. Karena, warga yang menginginkan keamanan dan kenyamanan ada 18 persen. Lalu, ada sebanyak 16 persen yang menginginkan agar bupati terpilih nantinya, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
“Ketersediaan lapangan kerja dan keamanan itu paling tinggi,” katanya.
Sementara itu, keinginan untuk program pendidikan gratis dan perbaikan jalan aspal hampir sebanding. Karena, angkanya masih dibawah keinginan untuk ketersedian lapangan kerja. “Ada 9 persen yang ingin perbaikan jalan aspal. Kemudian, ada 11 persen warga yang ingin pendidikan gratis,” katanya.
Disebutkan, prosedur pemilihan sampel dikelompokkan berdasarkan karakter pemilih pada tiap kecamatan. Karakter pemilih yang dimaksud adalah berdasar pada partai yang memperoleh suara terbanyak pada pileg.
“Setelah dikelompokkan, selanjutnya dipilih secara acak perwakilan dari kelompok. Hasilnya sampel didistribusikan ke 8 Kecamatan yang memiliki karakter yang sama dari 15 Kecamatan di Kabupaten Wonosobo,” tuturnya. (Red-HW33/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment