Jelang Ujian Nasional, Les Sekolah Model Diskusi di Wonosobo Diterapkan

Wonosobo, Harian Wonosobo -  Jelang  Ujian Nasional, sekolah selalu menerapkan les sekolah. Les tersebut dimaksudkan agar anak-anak mendapatkan jam tambahan diluar sekolah. Tetapi, model  les yang masih konvensional, yakni siswa-siswi  mengerjakan soal kemudian guru menjelaskan tentang cara mengerjakannya.

Model seperti itu, dirasa oleh UPT Didikbudpora Kecamatan Kejajar untuk dilakukan perubahan. Sebab, model tersebut sering membuat sebagain siswa-siswi kurang memahami soal-soal yang sudah diberikan. 

Pengawas Sekolah UPT Disdikpora Kecamatan Kejajar, S.Faizi mengaku, akan melakukan revolusi les sekolah di Kecamatan Kejajar. Karena, model les sekolah yang dilakukan untuk menghadapi ujian sekolah masih konvensional.

“Memang modelnya sudah bagus, tetapi untuk mendongkrak agar kecamatan Kejajar bisa memperoleh juara dibawah 10 maka harus berani menerapkan les sekolah dengan model diskusi,” terangnya dikantor UPT Disdikpora Kejajar, Wonosobo, Senin (5/8/2015). 

Model les sekolah dengan diskusi itu diterapakan dengan cara siswa-siswi diberian soal untuk mengerjakan. Kemudian, mereka sendiri disuruh untuk mengetahui cara untuk mengulas soal-soal yang sudah dikerjakan.

“Guru les sekolah disini menjadi pendamping, untuk meluruskan apabila ada siswa-siswi yang salah dalam menyampaikan. Semua siswa-siswi yang kelas VI wajib untuk menyampaikan alasan bisa menetukan pilihan jatuh pada jawaban yang dikerjakan,” tuturnya. 

Model tersebut, kata S. Faizi akan sangat membantu siswa-siswi dalam memahami ketuntasan mengerjakan soal. Karena, mereka bisa mengetahui langsung cara mengerjakannya.

“Ibaratnya 4 kali 5 sama dengan 20, mereka bisa mengetahui bagaimana proses terbentuknya angka 20. Bukan, hanya menghafalkan saja hasilnya 20, tetapi bisa mengetahui prosesnya,”katanya.

Ia mengaku model baru ini tidak akan kesulitan apabila diterapkan. Sebab, komitmen dari guru, komite sekolah dan peserta didik di Kecamatan Kejajar sudah kompak. Mereka ingin memajukan pendidikan yang ada di Kecamatan Kejajar.

“Saya yakin model diskusi dalam les sekolah, akan menjadi terobosan baru untuk mendongkrak angka UN. Sebab, semua siswa-siswa yang akan ikut UN sudah tahu prosesnya,” jelasnya.

Sejauh ini model yang dilakukan dalam les sekolah siswa-siswi langsung mengerjakan. Kemudian, guru menerangkan kepada peserta didiknya.

“Apabila ada anak yang tidak aktif, mereka seakan-akan bisa, padahal mereka malu untuk bertanya. Dengan diterapkan model diskusi, semua siswa akan menguraikan proses mengerjakan soal-soal UN. Apabila, ada 200 soal, maka mereka akan mengerjakan 200 soal dan tahu prosesnya semua, maka akan memudahkan mereka mengerjakan soal UN,” harapnya.  (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).

02:36