Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 22 October 2015

    Guru Ngaji di Wonosobo Tanpa Gaji

    Suasana lomba, Kamis (22/10/2015).
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Guru ngaji di pondok pesantren mengabdi dengan setulus hati. Mereka menularkan ilmunya kepada santriwan-santriwati tanpa meminta gaji. Tujuannya, ingin mengabdikan hidup dan mengamalkan ilmunya agar bermanfaat.

    Akan tetapi, kesejahteraan mereka juga perlu menjadi perhatian. Karena, berawal dari guru pesantren itulah  muncul tokoh-tokoh besar yang berjasa kepada negara.

    Pengasuh Pondok Pesantren Rohmatul Ummah Wonobungkah, Wonosobo M. Faqih mengatakan, dalam dunia pesantren itu ada beberapa komponen berperan penting. Karena, pondok pesantren tak mungkin berjalan tanpa komponen yang saling bahu membahu.

    “Utamanya ada guru, santri dan wali murid. Mereka, saling bersinergi dalam membangun dan membentuk santri untuk bisa memperoleh ilmu. Oleh karena itu, momentum hari santri nasional ini adalah gebrakan yang bagus dan bisa menjadi momentum untuk memperhatikan kesejahteraan guru pesantren,” tuturnya disela-sela perlombaan, Kamis (22/10/2015).

    Menurutnya, selama ini guru pesantren mengabdi di pondok pesantren dengan tulus. Mereka mengajarkan ilmu kepada santri baru tanpa gaji, karena awalnya ilmu yang didapatkan dari pengasuh dan menjadi tugas mereka untuk menularkannya kembali.

    “Inilah model yang diterapkan dipesantren, mereka sudah dengan sendirinya akan mengajarkan ilmunya. Ketika semua ilmu sudah didapatkan. Karena, menjadi kewajiban bagi santri yang sudah lulus untuk mengamalkan ilmunya. Untuk itu, mereka juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. Supaya ada keseimbangan antara pendidikan formal dan non formal,” tuturnya.

    Pihaknya mengharapkan, agar geliat mengaji di pesantren semakin tinggi. Karena, model pembelajaran yang diterapkan di pondok pesantren sangat kental dengan nilai-nilai spiritual.

    “Pesantren adalah gudang emas, karena melalui pesantren muncul tokoh-tokoh besar di negeri ini,” tuturnya.
    Disebutkan pula, memperingati hari santri nasional, para santriwan-santriwati diajarkan untuk kompak, sportif dan kemampuan dalam memahami ilmu agama juga mahir. Caranya dengan menggelar berbagai lomba, mulai dari lomba cerdas cermat santri, baca kitab kuning, lomba fasholatan dan lomba hifdhul quran.

    “Berbagai perlombaan kami gelar, agar mereka tahu hari santri. Sebab, kami jadikan acara ini sebagai ajang mengenalkan hari santri nasional,” tuturnya.

    Pihaknya juga mengaku, menyambut baik adanya hari santri nasional. Sebab, momentum hari santri bisa dijadikan sebagai wahana untuk memperhatikan pondok pesantren. “Kami sangat senang dengan adanya hari santri nasional. Bahkan, untuk memeriahkan hari santri, kami gelar berbagai perlombaan santri,” jelasnya.  (Red-HW44/Foto: Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Guru Ngaji di Wonosobo Tanpa Gaji Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top