Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 7 October 2015

    Pembangunan Pasar Induk Wonosobo Lambat, Pedagang Galau Besar

    Pendataan pedagang pasar induk Wonosobo.
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Paska kebakaran pedagang pasar induk mengalami trauma berat, dagangan mereka ludes terbakar, hutang bertambah, serta beban berat lainnya. Sayangnya, trauma itu tak diimbangi dengan percepatan pembangunan. Apalagi, sudah hampir sepuluh bulan pasar induk Wonosobo masih dibiarkan. Justru sebaliknya, pedagang harus melakukan pendataan ulang ke dinas terkait.

    Peadagang pasar yang menempati kios sementara, Rahmad mengaku, sejak tragedi kebakaran 22 Desember 2014 belum ada kepastian dari pemerintah. Pemerintah spontan langsung membuatkan lapak sementara. Tetapi, sampai saat ini masih dalam proses perencanaan.

    “Sudah hampir sepuluh bulan belum juga ada kepastian untuk proses pembangunan. Kami harus menempati lokasi pasar penampungan sementara, padahal dagangannya sangat sepi. Kami harus menanggung hutang sana-sini. Tolong harusnya pemerintah dengan cepat dan tanggap untuk mengatasi masalah pembangunan,” tuturnya disela-sela berdagang, Selasa (6/10/2015).

    Pihaknya juga merasa aneh dengan sikap pemerintah yang melakukan pendataan ulang pedagang yang menempati pasar induk. Para pedagang diundang ke UPT untuk membuktikan kepemilikan kios. “Apa pemerintah tidak punya data lama. Pedagang yang menempati pasar yang dulu terbakar kan sudah jelas, karena mereka rutin membayar abunemen. Kenapa harus diverifikasi ulang pedagang yang menempati pasar. Proses itulah memperlambat percepatan pembangunan,” katanya. 

    Ia mengaku ribuan pedagang sudah trauma berat dengan kondisi pasar yang sering terbakar. Sehingga, ketika disuruh untuk mengajukan bukti lagi maka pedagang merasa berat. Tetapi, kalau tidak dituruti kami tidak akan mendapatkan lagi lapak. “Kami itu sudah trauma, harusnya pemerintah menggunakan data lama. Kalau tidak terdata yang sudah tidak usah dimasukkan. Kenapa harus didata ulang, memang aneh,” tuturnya.

    Senada dengan pedagang lain, Sutrisno yang mengatakan, sudah beberapa minggu ini pedagang berbondong-bondong ke UPT Pasar. Pedagang disuruh untuk membuktikan bukti kepemilkan kios. “Iya kami sudah disuruh, dan kami sangat terpaksa datang ke kantor,” katanya. 

    Sutrisno menyayangkan upaya pemerintah dalam menangani proses percepatan pembangunan yang terkesan lambat. Sebab, sudah hampir satu tahun pasar terbakar, tetapi masih dibiarkan saja. “Masak proses perencanaan sampai butuh waktu satu tahun. Harusnya data pedagang lama kan sudah punya, tinggal dijadikan acuan saja,” jelasnya.

    Kepala UPT Pasar Induk Wonosobo Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Agung Raharjo Catur Prabowo mengu pihaknya baru masuk ke UPT Pasar Induk sejak 17 April 2015. Sehingga, paska tragedi kebakaran 22 Desember 2014 tidak tahu prosesnya. “Pasar terbakar 22 Desember 2014, jadi setelah terbakar saya tidak tahu tahapannya. Karena, baru masuk pada April 2015,” tuturnya. 

    Setelah masuk April, upaya yang dilakukan adalah membuat berita acara antara pejabat lama dan pejabat baru. Lalu memulai dengan membuat data base dan sampai saat ini disuruh oleh Bupati untuk melakukan verifikasi. “Sejak 17 April saya buat berita acara antara pejebat lama dan pejabat baru. Setelah selesai saya ditugasi untuk membuat data base, data base sudah diselesaikan. Setelah itu saya dikasih tugas lagi untuk membuat tim verifikasi kepemilikan kios dan los,” katanya. 

    Adanya tugas untuk membentuk tim, kemudian terbentuklah tim verifikasi yang terdiri dari tim A, B dan C. Untuk tim A mendata pedagang dilantai dasar, tim B mendata pedagang lantai 1 dan tim C mendata lantai 2. “Pendataan dimulai 25 September nanti akan diakhiri 13 Oktober. Selama satu minggu untuk merekap. Setelah merekap akan diplenokan, dan tanggal 20 selesai atau tidak selesai harus sudah dilaporkan ke Bupati,” katanya.

    Pihaknya mengaku untuk data lama sudah ada. Tetapi, karena menjalankan tugas dari Pimpinan untuk membuat Tim Verifikasi maka langsung dilaksanakan. “Data yang dulu itu ada, tetapi data didepan meja. Kami sudah memberikan data kepada bupati, beliau menghendaki adanya verifikasi. Verifikasi itu dilakukan untuk membuktikan kepemilikan kios atau los,” katanya. (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pembangunan Pasar Induk Wonosobo Lambat, Pedagang Galau Besar Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top