Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 11 January 2016

    Warga Rifaiyah Wonosobo Sulit Dapatkan Salinan Kitab di Belanda


    Puluhan warga Rifaiyah sedang mengikuti Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Rifa’yah VI Kabupaten Wonosobo di gedung Rifaiyah Kab Wonosobo, Sabtu (9/1/2016).   
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Warga Rifaiyah merasa kesulitan untuk mendapatkan kembali puluhan kitab karya KH. Ahmad Rifai yang berada di Leiden, Belanda. Sehingga, mereka meminta kepada pemerintah untuk bisa membantu mendapatkan salinan atau copyannya. Karena, karya-karya yang berada di Belanda sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam mendidik serta menjadi acuan warga Rifaiyah.

    Pimpinan Daerah (PD) Rifaiyah Kabupaten Wonosobo, KH. Muslihuddin Ilyas mengatakan, salah satu hasil Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Rifa’yah VI Kabupaten Wonosobo ialah menginginkan agar pemerintah bisa membantu warga Rifaiyah untuk bisa mendapatkan salinan atau copyan karya KH. Ahmad Rifai yang berada di Belanda.

    “Kami minta bantuan pemerintah untuk mengcopi salah satu kitab yang diambil oleh penjajah yang sekarang di musiumkan di Belanda,” tuturnya.

    Selama ini masih ada beberapa kitab karya KH. Ahmad Rifa’i yang dijadikan pedoman. Hanya saja, kami merasa ingin mendapatkan kitab yang sekarang ada di Leiden, Belanda. “Sebenarnya karya yang masih berada ditangan kami, karena penjajah tak bisa untuk mendapatkannya. Sebab, muridnya KH. Ahmad Rifai masih bisa mengamankannya, kalau saja buku yang sekarang menjadi pedoman diambil, sudah tidak ada peninggalan yang tersisa ,” tuturnya.

    Mengenai jumlah kitab yang masih ada di Belanda, sesepuh Rifaiyah menyebutkan kurang lebihnya ada sekitar 62 karya. Untuk karya KH. Ahmad Rifai yang masih ditangan warga Rifaiyah ada sekitar 5o nan, sisanya, sebagian sudah diambil oleh penjajah. “Ada beberapa judul kitab karangan KH. Ahmad Rifa’i di perpustakaan Leiden Belanda. Karena itu, kami akan mengupayakan pengadaan seluruh judul kitab-kitab karya KH. Rifai’i yang kemudian di inventarisasikan, di perpustakaan Rifa’iyah,” katanya.

    Upaya itu menjadi perhatian dalam Muskerda, mengingat kitab karya Rifai merupakan rujukan warga Rifaiyah. Sehingga, dengan bisa menyalin buku yang di Belanda, maka khazanah keilmuan akan bangkit kembali. “Sebenarnya ada 10 pin penting dalam bidang pendidikan dan Dakwah. Namun, yang paling sulit adalah bisa mendapatkan salinan buku yang ada di Belanda,”tuturnya.

    Bidang pendidikan juga menekankan, untuk Menyusun dan memperbaharui panduan kurikulum untuk Madrasah Diniyah. Selain itu, juga berencaan untuk mengaktifkan pengelolaan perpustakaan Rifa’i sebagai sumber belajar. “Itu juga menjadi poin penting dalam Muskerda,”jelasnya.

    Musyawarah Kerja Daerah Rifa’yah VI Kabupaten Wonosobo dengan tema menata organisasi, membumikan nilai-nilai perjuangan KH. Ahmad Rifa’i dibuka langsung dari Kemenag Wonosobo, Mahbub  Mag. Selanjutnya, sidang dibagi dalam beberapa komisi,  Komisi A dipimpin oleh  Ustd Arifin Bisri, Komis B dipimpin Ilyas Anggota DPR Wonosobo, Komisi C dimpimpin Kyai Khafidzin, Komisi D dipimpin oleh Ust Syafik. (Red-HW99/Foto: Jam-Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Warga Rifaiyah Wonosobo Sulit Dapatkan Salinan Kitab di Belanda Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top