Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 4 January 2016

    Ramalan Musim di Wonosobo tak Lagi Manjur, Apa Penyebabnya?

    Abidin sedang menunjukkan pertumbuhan tanaman padi dilahan yang dikelolanya, Minggu (3/1/2016).  
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Para petani di Kabupaten Wonosobo kesulitan untuk memperkirakan musim. Karena, saat ini musim yang diperkirakan selalu meleset dari pengamatan. Dampaknya, hasil panen tanamannya tidak maksimal, karena tak bisa membaca musim dengan baik.

    Abidin petani asal Pungangan mengaku, pada saat ini harusnya untuk tanaman padi yang sedang dipanen, hasilnya berlimpah. Karena, mulai bulan besar diakhir musim kemarau tanaman padi sudah ditanam. Lalu pada bulan syuro tanaman mulai hijau dan pada saat bulir padinya mulai terlihat, maka sudah turun hujan.

    “Sayangnya perkiraan itu meleset, perkiraan sudah hujan. Ternyata hujan diawal bulan Desember, pada akhir Desember sedikit terang, akhirnya tanaman padi bulirnya kurang maksimal,”tuturnya.

    Pada saat musim masih bisa ditebak dengan baik, hasil panenan padi selalu berlimpah. Karena, petani mulai tanam diakhir musim kemarau, lalu pada saat sudah musim hujan petani sudah mulai panen.

    “Zaman dulu hasilnya bisa berlimpah ruah, namun sekarang sudah sedikit ada penyusutan,”tuturnya.

    Belum lagi, kata Abidin serangan hama yang menyerang tanaman padi. Karena, sekarang aneka hama menyerang tanaman padi.

    “Sebagian besar tanaman padi banyak yang batangnya busuk. Kemudian, membuat proses pertumbuhannya lambat lalu hasilnya kurang bagus,”terangnya.

    Senada dengan patani cabai asal Kalitelu, Sugiono yang mengaku, sangat sulit untuk memperkirakan harga hasil panenan. Karena, pada musim kemarau tanaman cabai sangat sulit untuk ditanam. Namun, karena menduga,harganya akan naik, maka musim kemarau menanam dan merawatnya dengan baik.

    “Ternyata setelah menanam tiga kilogram biji cabai, kemudian dirawat dengan baik, pada saat panen harganya turun. Padahal, sangat sulit sekali untuk menanam cabai. Kami mengira bahwa pada bulan besar dan syuro cabai naik, ternyata masih bertahan dikisaran Rp20ribu,”katanya.

    Ia juga mengaku, sudah kesulitan untuk memperikarakan musim. Karena, cuaca yang terjadi saat ini sudah sangat berbeda dengan cuaca pada masa lalu.

    “Ada sedikit perbedaan, bedanya pada lamanya musim hujan dan lamanya musim kemarau. Keduanya sudah sangat sulit diketahui, padahal memahami musim sangat penting untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal,”tuturnya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ramalan Musim di Wonosobo tak Lagi Manjur, Apa Penyebabnya? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top