“Kami agar mengeceknya langsung ke lapangan,” jawab Nurudin Ardiyanto Kepala Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kabupaten Wonosobo saat dihubungi Harian Wonosobo via telepon, Kamis (7/1/2016).
Menurutnya, setelah dicek langsung ke lapangan maka rencana selanjutnya adalah menggeser pohon palem tersebut. "Tadi sudah dicek bagian taman akan digeser disetting ulang," tuturnya.
Sebelumnya, pohon palem yang baru ditanam beberapa minggu dipinggir jalan bundaran Bugangan dirasa sangat membahayakan. Bila dibiarkan, pohon tersebut dikhawatirkan akan tersengat listrik, karena jarak daun pohon palem dengan kabel listrik yang tak terbungkus hanya setengah meter.
Apalagi, lokasi yang digunakan untuk menanam berdekatan dengan kabel listrik yang tidak terbungkus. Kondisi itu sangat membahayakan, apalagi dekat dengan pohon palem ada tiang listrik yang terpasang dinamo.
“Sebenarnya sejak awal saya sudah kaget, menanam pohon palem dekat sekali dengan kabel listrik. Lambat laun kalau pohonnya tumbuh besar, bisa terkena sengatan listrik, karena jarak dengan kabelnya sangat dekat,”tuturnya Eko yang rukonya berdekatan dengan pohon palem.
Dalam menanam tidak memperhatikan aspek keamanan. Karena, pohon yang ditanam ukurannya sudah cukup besar, sementara lokasi kabelnya juga sudah sangat dekat.
Dugaan awal ada miss komunikasi dengan pihak PLN. Artinya, ketika memanam pohon palem, tidak melakukan kordinasi dengan PLN.
“Tampaknya asal tanam saja, karena sudah jelas-jelas ada kabel yang memiliki daya listrik, dipaksakan ditanam,”jelasnya.
Pengguna jalan asal Dero Ngisor, Madi juga mengaku kaget melihat pohon palem yang baru beberapa hari ditanam. Sebab, pada bagian pelepahnya dekat sekali dengan kabel listrik.
“Sebelum terlambat, alangkah baiknya tanaman palem tersebut dipindahkan. Sebab, jika tidak dipindah, maka bisa terjadi konslet,” tuturnya. (Red-HW99/Foto:Jam-Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment