Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 4 January 2016

    Kalau tak Macet, Wonosobo Bisa Jadi Ibu Kota Indonesia Gantikan Jakarta

    Kemacetan kendaraan roda dua dan empat disepanjang jalan ahmad yani, Minggu (3/1/2016).
    Wonosobo, Harian Wonosobo - Pemerintah Daerah belum menemukam formula terhebat untuk mengurai persoalan  kemacetan di jantung kota Wonosobo. Penataan parkir yang tidak memperhatikan aspek kenyamanan pengguna jalan menjadi salah satu faktor utama kemacetan di pusat kota, seperti halnya disepanjang jalan Ahmad Yani dan jalan Angkatan 45.

    Untuk mengurai persoalan tersebut, pemerintah perlu duduk bersama dengan semua komponen untuk menentukan lokasi satu pintu untuk menjadi kantong parkir di jantung kota.

    Direktur Serayu Institut (SI) Kabupaten Wonosobo, Najmu Tsaqib Ahda mengatakan, pemerintah daerah sudah selayaknya menentukan lokasi khusus di jantung kota untuk dijadikan sebagai kantong parkir. Hal itu merupakan langkah kongkrit yang bisa dijadikan untuk mengurasi persoalan kemacetan.

    “Semakin hari kendaraan roda dua semakin berlimpah ruah. Kalau tidak dipersiapkan kantong parkir, maka kondisi jalan angkatan 45 dan Ahmad Yani akan selalu mengalami kemacetan. Sekarang masih bisa menunggu 5 menit lamanya untuk menunggu antrian. Tetapi, 5 tahun yang akan datang butuh waktu satu jam untuk bisa terbebas dari kemacetan,” tuturnya ditemui dirumahnya, Minggu (3/1/2016).

    Kemacetan yang selama ini terjadi, kata Ahda, untuk jalan angkatan 45 pemicunya adalah maraknya kendaraan roda empat yang hendak parkir dipinggir jalan. Sementara, ketika hendak memarkirkan kendaraannya butuh putar dan balikkan badan kendaraan.

    “Secara otomatis ketika memutar kendaraan hendak parkir, maka kendaraan yang sedang melajut berhenti. Karena, terlalu lama maka kamecatan akan mengular,”tuturnya.

    Hal yang sama juga terjadi di sepanjang jalan Ahmad Yani. Kemacetan panjang sering dipicu, saat angkutan berhenti dipinggir jalan dan adanya kendaraan roda empat yang hendak parkir.

    “Sering sekali tukang parkir menghentikan kendaraan yang lewat saat kendaraan lain hendak parkir,”katanya.

    Untuk itu, perlu pemerintah daerah duduk bersama dengan semua komponen, baik pedagang di pasar, pengurus parkir, pihak yang berwenang serta instansi yang menangani untuk membicarakan solusi kemacetan.

    “Kuncinya sederhana, petugas atau pemenang lelang parkir memiliki kesamaan untuk membuat kantong parkir. Itu bisa dilakukan modelnya kantong parkir bertingkat,” tuturnya.

    Pada prinsipnya wilayah perkotaan masih ada beberapa lokasi yang bisa dikembangkan untuk area parkir. Misalnya bagian pasar dilantai bawah atau kantor pegadaian.

    “Untuk kantor pegadaian, karena cita-citanya untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, maka kantor pegadaian bisa dicarikan tempat dengan menggunakan lahan pemda. Karena, lahan yang ditempati kantor pegadaian cukup strategis untuk digunakan parkir bertingkat,” tuturnya.

    Sejauh ini kota-kota di Indonesia sudah hampir sebagian besar menata lokasi parkir kendaraan dengan baik. Tujuannya, untuk memberikan kenyamanan pengguna jalan.(Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kalau tak Macet, Wonosobo Bisa Jadi Ibu Kota Indonesia Gantikan Jakarta Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top