Ilustrasi |
Sayangnya, sejauh ini baru ada 5 penjaga sekolah yang sudah diangkat menjadi pegawai negeri, selebihnya masih honorer. Padahal, peran mereka sangat penting untuk menjaga sekolah dari tangan-tangan jahat.
Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Mojotengah, Subarjo mengaku, selama ini setiap sekolah sudah ada penjaganya. Namun, status mereka masih honorer, karena hanya ada 5 penjaga sekolah yang statusnya negeri.
"Dari 29 penjaga sekolah, baru ada 5 yang sudah negeri, sisanya belum diangkat,"tuturnya.
Padahal penjaga sekolah juga memiliki peran yang sangat penting. Sebab, dengan semakin ketatnya penjagaan, maka tingkat keamanan sekolah akan terjamin.
"Kami juga cukup prihatin, mereka yang belum diangkat, ketika bekerjanya 24 jam, sementara masih punya tanggungan keluarga juga tidak bisa dipaksakan. Karena, status mereka belum pegawai negeri," tuturnya.
Untuk itu, agar semangat dan ada keberanian instansi terkait untuk mendesak penjaga, maka penjaga yang sudah mengabdi selama puluhan tahun segera diajukan. "Ada yang sudah mengabdi sampai 20 tahun, tetapi belum terangkat menjadi pegawai, padahal perannya sebagai penjaga sangat penting sekali,"jelasnya.
Maraknya sekolah yang banyak dibobol maling juga tidak bisa menyalahkan penjaga sekolah. Karena, mereka sudah bekerja dengan maksimal. "Sudah maksimal, tetapi masih kebobolan," tuturnya.
Meskipun demikian, pihaknya juga meminta agar ada partisipasi dari masyarakat untuk ikut menjaga sekolahnya. Artinya, komite sekolah mengajak kepada masyarakat untuk ikut mengawasi gerak-gerik orang yang mencurigakan.
"Semua komponen harus ikut untuk menjaga keamanan yang ada disekolah. Supaya keamanannya bisa terjaga,"jelasnya. (Red-HW99/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment