Calon
Anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kecamatan Kejajar sedang mengikuti
proses pelatihan dan pendidikan dasar (Diklatsar) di lapangan Serang Gede, Kecamatan
Kejajar, Rabu (6/1/2016).
|
“Maraknya aksi terorisme di Indonesia, membuat Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Wonosobo untuk fokus membekali calon anggota banser untuk menanggulangi pergerakan terorisme. Sebab, gerak gerik terorisme sangat membahayakan dan mengancam keamanan serta kenyamanan masyarakat,” tutur Nurul Huda Kasatkoryon Kejajar ketika ditemui dalam dikatsar di Serang Gede, Rabu (6/1/2016).
Bekal yang akan diberikan itu akan dilakukan dalam simulasi diakhir pelatihan. Modelnya, dengan mencoba mempraktekkan untuk menangkap teroris yang sedang ada di wilayah Wonosobo. “Kami akan melakukan simulasi, dengan cara membantu polisi untuk mengamankan orang-orang yang mencurigakan dan sudah jelas-jelas teroris. Kemudian, dalam simulasi anggota Banser akan menyampaikan informasi kepada pihak yang berwajib, perihal adanya teroris,” tuturnya.
Dengan adanya bekal, maka anggota banser bisa mengetahui atau mengantisipasi orang-orang yang mencurigakan. Tentunya berkordinasi dengan yang berkewajiban. “Setidaknya apabila ada orang-orang yang mencurigakan, maka banser sudah bisa untuk mengawasi,” tuturnya.
Disebutkan pula, bahwa pelatihan kader dasar ini juga akan membekali para calon banser tentang kepemimpinan, Aswaja, Ansor, Keorganisasian, sar, serta baris berbaris. Karena, materi-materi tersebut sudah menjadi keharusan selama diklatsar. “Materi-materi utama tetap kita sampaikan, tetapi ada juga materi khusus tentang penanggulangan teroris. Agar jangan sampai masyarakat terjebak dengan ajakan-ajakan ajaran radikal,” tuturnya.
Menurutnya, hampir 3 tahun proses pengkaderan banser sempat berhenti. Namun, mengingat betapa pentingnya prose pengkaderan, maka pada awal 2016 dilaksanakan pelatihan.“Paling terakhir diklatsar dilaksanakan pada tahun 2012. Dan selanjutnya, baru kali ini dilaksanakan kembali,” tuturnya.
Antusias warga untuk mengikuti diklatsar sangat tinggi. Terbukti, pada pelatihan kali ini ada sebanyak 218 orang yang ikut diklatsar. Mereka merupakan perwakilan dari ranting-ranting yang ada di Kecamatan Kejajar. “Ada 30 ranting, yang masih aktif tinggal 28 ranting, hampir semua ranting menyertakan kadernya untuk ikut proses pelatihan,”katanya. (Red-HW99/Foto: Mil-Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment