Santosa Camat Garung, Minggu (17/1/2016).
|
“Mulai Desember sampai Januari sudah memasuki musim hujan, warga harus tetap waspada, karena sudah ada beberapa rumah di Garung yang terkena bencana longsor. Sebab, cukup banyak titik-titik di Kecamatan Garung yang masuk daerah rawan longsor,”tutur Santosa Camat Garung kepada Harian Wonosobo, Minggu (17/1/2016).
Disebutkan, 20 titik yang masuk rawan bencana itu tersebar di beberapa desa. Diantaranya meliputi Gintung, Tegal Sari, Curug, Pringapus, Kandangan,. Lengkong, Banaran, Jengkol, Kayu Giyang, Mlandi, serta Garung.
"Daerah tersebut semuanya rawan longsor. Kemudian, untuk wilayah Garung, Jengkol, Gintung, Kuripan cukup rawan dengan angin puting beliung, "jelasnya.
Untuk itu apabila ada tanda-tanda bencana, warga jangan marah ketika ada upaya untuk pengungsian. Karena, hal itu dilakukan untuk mengamankan nyawa dari ancaman bencana.
“Sampaikan ke tetangga apabila ada tanda tanah yang akan longsor, tanah sudah melekah, atau tanaman sudah miring jangan marah apabila diungsikan,”katanya.
Pihaknya juga mengajak, kewaspadaan itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, apabila ada saluran yang tersumbat maka segera diperbaiki salurannya. Kemudian, selokan jangan dipenuhi dengan sampah, pohon yang akan ditebang juga dipilih yang sudah besar.
“Apabila malam ada hujan yang diiringi petir jangan nyalakan TV. Karena, hal itu cukup berbahaya,”jelasnya.
Selain itu, warga Garung juga diminta untuk tetap waspada dengan musibah kebakaran. Karena, selama Desember 2015 sudah ada 3 rumah di Maron yang terbakar.
“Masalah kebakaran, Desember ada 3 kebakaran, anehnya yang terbakar ada di satu dusun, Maron. Untuk itu, warga harus tetap waspada,”tambahnya.
Kewaspadaan yang dilakukan adalah, apabila menanak nasi atau sayur di kompor gas, maka tetap dijaga. Karena, ketika lalai atau lupa bisa membuat hal yang tak diinginkan. Kemudian, jangan menata kayu didekat tungku, karena bisa membahayakan. (red-HW99/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment