Terong Belanda di Wonosobo Ditaksir Wisatawan

Hartoyo Pengelola obyek wisata Bukit Sembrani, Desa Krinjing, Kecamatan Watumalang sedang menunjukkan terong belanda. 

Wonosobo, Harian Wonosobo - Para wisatawan di obyek wisata kawasan Dieng mulai melirik terong belanda. Selain khasiat untuk pengobatan, rasa terong belanda dirasa sangat tepat untuk dinikmati di wilayah Dingin. “Awalnya kami tidak tahu kalau ada terong yang rasanya cukup manis. Ternyata, diobyek wisata Dieng terong belanda sangat banyak,” tutur Ahmad Baihaqi wisatawan asal Kendal disela-sela berkunjung ke Dieng, Jumat (1/1/2016).

Menurutnya, setiap berkunjung ke obyek wisata, satu hal yang menjadi keharusan adalah membawa oleh-oleh khas dari obyek wisata tersebut. Tujuannya, untuk membuktikan sudah sampai tempat tujuan. “Ternyata selain carika, dari warnanya, terong belanda sangat bagus dan memikat hati pengunjung,”tuturnya.

Upaya tersebut tak lepas dari upaya para kelompok masyarakat yag tergabung dalam pengelola obyek wisata. Sebab, pengelola obyek wisata Bukit Sembrani, Desa Krinjing, Kecamatan Watumalang dan obyek wisata Sikunir, Kecamatan Kejajar gencar mempromosikan terong belanda. Hasilnya para wisatawan pun mulai meliriknya buah tersebut. Sebab, rasanya yang khas dan hanya ada didua obyek wisata, menjadikan oleh-oleh pilihan para wisatawan.

Pengelola obyek wisata Bukit Sembrani, Desa Krinjing, Kecamatan Watumalang, Hartoyo mengatakan, sedang gencar melakukan promosi obyek wisata Sembrani. Namun, untuk memikat hati pengunjung, juga menyiapkan makanan khas yang dikembangkan di Krinjing. “Kami membudidayakan terong belanda. Dan terong tersebut bisa memikat hati pengunjung. Karena, kami mengembangkannya untuk dijadikan sebagai oleh-oleh khas Krinjing,”tuturnya.

Menurutnya, terong belanda tersebut merupakan tanaman yang didapatkan turun temurun. Sampai saat ini tidak diketahui siapa yang pertama kali membawa terong Belanda ke Krinjing. “Kami tidak tahu siapa yang pertama kali membawa ke desa kami. Tetapi, karena buanya cukup unik kami kembangkan untuk dijadikan sebagai icon buah wisata Krinjing,”tuturnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Sikunir, Ngaizudin mengatakan, saat ini kelompoknya juga sedang ikut mempromosikan terong Belanda. Sebab, lahan di wilayahnya cukup bagus untuk mengembangkan terong Belanda. “Selain buah carika sebagai icon, kami juga sedang mengembangkan buah terong belanda. Karena, buah tersebut juga bisa diolah manisan atau sirup,” katanya. (Red-HW99/Foto: Mi-Harian Wonosobo).

01:38