Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Friday 29 January 2016

    Kisah Suhardi, Pembisnis Transportasi Wonosobo yang Tak Pelit dengan Warga

    H. Suhardi
    Orang sukses dilarang pelit. Demikian yang seharusnya dilakukan oleh semua pengusaha, terutama yang sudah sukses di wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

    Di balik bisnis transportasi yang mendulang ternyata, rutinitas yang dilakukan setiap bulannya oleh H. Suhardi adalah berbagai. Karena, setiap satu bulan sekali, secara rutin menyempatkan untuk memberi santunan berupa beras 5 kilogram kepada lansia dan anak yatim.

    “Setiap bulan saya mengumpulkan 150 orang jompo dan lansia, saya bagi beras 5 kilogram,”tutur suami dari Sutarmi ini.  

    Bukan hanya itu, masih ada lagi, yang rutin dilaksanakan, Ia selalu menyempatkan untuk shodaqoh dimasjid. Cara itu dilakukan, karena baginya harus ada keseimbangan antara dunia dan akhirat.

    “Terus kedua supaya menambah berkah, setiap masjid shodaqoh. Sehingga ada keseimbangan, antara dunia dan akhirta. Karena, kita diperintahkan harus memberikan rejeki kepada orang lain, Kita juga diwajibkan, menolong dalam kebajikan. Pasti, dimudahkan segala urusan. Secara dhohir keluar, tetapi secara batin, kita dapat keuntungan,” terang bapak empat anak ini kepada Harian Wonosobo.

    Tantangan bisnis truk saat ini adalah persaingan yang semakin besar. Sebab, dahulu persaingan tidak begitu besar, sehingga membuat bisnisnya meningkat.

    “Karena ramai, persaingan gak terlalu besar. Pengusaha juga belum banyak, sekarang setiap orang punya truk. Dulu kentang di wilayah Dieng saja,  saya semua yang bawa ke Jakarta. Sekarang semua punya. Ongkos tidak sesuai tarif, ”katanya.

    Mimpi Suhardi sangat sederhana karena ingin berguna untuk masyarakat.

    “Mimpi saya simple, saya ingin supaya diri ini kepada masyarakat berguna, ada satu keseimbangan. Dan gak muluk-muluk, memberikan satu kepercayaan diri kepada anak-anak supaya tidak cengeng dan bisa mandiri,”jelasnya kepada Harian Wonosobo.

    Ia juga menginginkan, agar generasi muda giat bekerja. Karena, kedepan tantangannya semakin berat.

    “Ke depan kalau kita tidak giat sendiri, kedepan tantangannya semakin berat. Kalau tidak menciptakan kemandirian kita akan terlibas oleh alam sendiri,” tuturnya.

    Makna kerja keras, kata Suhardi adalah mencitai suatu pekerjaan yang diyakini yang dibekali dengan kejujuran, ketekunan, menjaga relasi, serta telaten.

    Disela-sela waktu tenggang, Suhardi menyempatkan untuk datang ke masjid. Karena, dengan sering ke masjid, maka pikiran akan semakin.

    Pernikahan Suhardi dengan Sutarmi sudah memiliki empat anak. Anak pertama bernama, Ika Widiastuti, Dwi Harmianto. Ivan Adi Nugraha serta Indah Ningratin.  “Cucunya juga sudah 7,” tutupnya. (Red-HW99/Foto: Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kisah Suhardi, Pembisnis Transportasi Wonosobo yang Tak Pelit dengan Warga Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top