 |
| Tunjukkan Kopi - Salah seorang seller coffe sedang menunjukkan tanaman kopi petani di Bowongso. |
Wonosobo, Harian Wonosobo - Dalam sejarahnya, wilayah Wonosobo merupakan penghasil rempah-rempah tertinggi diantaranya kopi. Namun, berjalannya waktu Wonosobo mulai mengalami krisis rempah-rempah. Untuk itu, petani Bowongso mulai membawa angin segar, karena di tahun 2020 mereka berkomitmen untuk menangani kris kopi.
Ketua kelompok petani kopi Desa Bowongso Eep mengungkapkan gregetnya agar lahan Desa yang seluas 20 hektar dapat dimanfaatkan untuk menanam kopi. Sehingga pada tahun 2020 nanti krisis kopi dapat tertanggulangi. "Targetnya, krisis kopi bisa tertangani,"tuturnya.
Eksistensi para pelaku usaha kopi nusantara kini semakin ditunjukan. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya event-event yang sering mereka hadiri, baik didalam kota maupun diluar kota.
Bayu MT, Salah satu seller coffee yang ditemui Harianwonosobo saat acara pelatihan bubuk kopi yang diselenggarakan di Desa Bowongso Kecamatan Kalikajar kemarin mengatakan, sebagai seller coffee sekaligus pelaku usaha Ia dan rekan-rekan lainnya ingin berkontribusi maksimal, sehingga kopi Wonosobo dapat menjadi andalan coffee-coffee shop dunia. "Kami sangat ingin kopi Wonosobo dapat seterkenal kopi Sumatera diluar negeri sana" katanya.
Disisi lainnya, kopi Wonosobo sebagai tanaman penahan atau tanaman penguat juga mampu menembus pasar dunia hingga dapat mensejahterakan para petani dan keluarga nya.(HW/99/Usy Yudha Prasetya/Harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment