Pedagang dan Pembeli sedang melakukan transaksi jual beli di Pasar Kertek. |
Tak hanya itu, dengan adanya proses jual beli pada malam hari yang dimulai pukul 16.00 wib hingga pukul 23.00 wib itulah penghasilan para petani sayur mayur, pedagang buah buahan, penjual makanan hingga kuli panggul meningkat drastis.
Walno, petani sekaligus pedagang sayur kubis saat ditemui reporter Harianwonosobo mengatakan, bertransaksi di pasar malam hari menguntungkan, sayuran yang Ia bawa dari ladang nya bisa langsung dibeli oleh para pedagang luar kota dengan harga tinggi. "Tetapi adakalanya harga turun tiba-tiba, nah disitu kita hanya dapat balik modal saja dengan sedikit untung," katanya, Rabu (9/3).
Aneka macam sayur yang ada di pasar tengah malam seperti kubis, kentang, sawi, daun bawang, cabai, wortel, petai dan lain sebagainya, memang menjadi incaran pedagang luar kota. Kesegaran yang masih terasa dan jaminan sayuran bebas polutan pun menjadi pertimbangan mereka memburu hasil ladang petani di Dusun dan Desa di Kecamatan Kertek.
Para pedagang dari Desa Pagerejo Bedakah, juga mengaku jika sayuran yang mereka kemas sudah siap maka puluhan mobil bak terbuka membawanya ke berbagai daerah diluar kota seperti Bandungan, Muntilan, Kedu dan kota-kota besar lainnya.
Disisi lain kehadiran pasar malam membuat puluhan kuli panggul merasa memiliki pekerjaan tetap, meskipun sekali memanggul karung sayuran upah yang mereka dapatkan tak seberapa, akan tetapi kondisi tersebut diterima demi memenuhi kebutuhan sekolah anak dan asap dapur.
Gino (70 tahun) seorang kuli panggul dipasar Kertek mengisahkan pekerjaan yang Ia geluti selama bertahun tahun hingga tubuhnya renta adalah pekerjaan yang tak pernah Ia tinggalkan. "Rp.5000,- hingga Rp.15.000 saya terima untuk beberapa panggulan"tuturnya.
Sementara itu penjual aneka makanan dan nasi bungkus/nasi kucing warung pinggir jalan juga tak luput kebagian rezeki pasar malam hari. (HW/99/Usy Yudha Prasetya/Harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment