Pelajar MI Maarif sedang membuat kaligrafi surah Al Kafirun di MTs Garung dalam Porsema se Kabupaten Wonosobo, Sabtu (12/3). |
Pantaun harianwonosobo.com, tangan-tangan anak MI Maarif sangat lincah dalam memoleskan satu persatu huruf arab diatas meja. Mereka mampu dengan mudah membuat Kaligrafi dengan bingkai yang unik. Dari 28 anak muncul pula, 28 jenis Kaligrafi yang berhasil dibuatnya.
Kordinator Lomba Kaligrafi Porsema se Kabupaten Wonosobo, Muh. Hisyam mengatakan, mereka diberikan satu surah kemudian disuruh untuk mengerjakannya. Masing-masing beserta memiliki cara tersendiri dalam membuat Kaligrafi. "Ada 28 anak dari 14 MI Maarif se Kabupaten Wonosobo," tuturnya.
Menurutnya, penilaian lomba Kaligrafi itu dilihat dari beberapa kriteria. Diantaranya, khot, kesesuaian antara surat, keindahan dan juga kerapian. "Itulah yang akan dinilai, kemudian dari nilai itu tadi akan ditemukan, pemenangnya," tuturnya.
Menurutnya, antusias anak-anak untuk mengikuti lomba sangatlah tinggi. Terbukti dar hari ke hari pesertanya semakin banyak, dan mereka semakin mencintai Kaligrafi. "Setidaknya ajang ini bisa menjadi pendorong, agar anak-anak itu tergugah hatinya untuk membuat karya seni Islami," tuturnya. (HW/99/Kang Emil/Harianwonosobo).
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai seni. Seni merupakan suatu aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam berbagai hal. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai seni yang dapat dilihat di www.ejournal.gunadarma.ac.id
ReplyDelete