Ilustrasi. |
Disebutkan, shalat gerhana matahari atau shalat kusuf dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan Iktidal membaca Al Fatihah lagi kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. “Begitu pula pada rakaat kedua,” tuturnya.
Menurutnya, bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana Matahari tidak. Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang. “Hukum salat gerhana adalah sunnah muakkad berdasarkan hadis Aisyah. Nabi S.A.W dan para sahabat melakukan di masjid dengan tanpa adzan dan ikamah,”tuturnya.
Untuk tata cara salat gerhana matahari adalah memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu. Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi
Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, "Ash-salatu jaami'ah"
Niat melakukan salat gerhana matahari atau gerhana bulan, menjadi imam atau makmum. Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Surah Al-Fatihah kembali. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surah kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya rakaat pertama membaca Surah Yasin dan Surah Ar-Rahman, lalu rakaat kedua membaca Surah Al-Waqiah dan Surah Al-Mulk. (HW/99/Usy Yudha/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment