Ketua Aspenas Wonosobo di rumahnya, Senin (28/9). |
“Saat ini masih sangat jarang dilakukan kontes etawa secara terus menerus. Hanya dilakukan, dalam jangka waktu tertentu. Itupun, biasanya kontes etawa dalam tingkat nasional. Padahal, kontes etawa itu merupakan wadah yang sangat penting untuk mempromosikan etawa unggulan asal Wonosobo,” tutur Muji Rahmad ketua Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa (Aspesnas) Kabupaten Wonosobo dirumahnya, Senin (28/9/2015).
Menurutnya, untuk meningkatkan jumlah peternak serta peminat etawa maka meminta kehadiran pemerintah daerah untuk gencar melakukan promosi etawa. Sebab, sejauh ini peternak peranakan etawa merasa kesulitan untuk memasarkan etawa. “Sebenarnya produk etawa di Wonosobo merupakan produk unggulan yang digemari dari pecinta etawa luar daerah,” katanya.
Cara yang paling efektif adalah dengan rutin menggelar kontes etawa lokal dua kali dalam setahun. Karena, dengan rutin digelar kontes etawa lokal, maka akan membuat komunitas etawa semakin erat, bahkan akan mengundang pecinta daerah masuk ke Wonosobo. Karena, menjadi rujukan etawa luar daerah.
“Sebenarnya kontes etawa itu sebagai ajang silaturahmi antar peternak di Kabupaten Wonosobo. Komunikasi dibangun utnuk menambah pengalaman ternak dan pemeliharaan. Sehingga, akan mulai muncul geliat peternak kambing etawa karena masih jarang yang menekuninya,”tuturnya.
Disebutkan, sejauh ini dari 15 Kecamatan di Wonosobo sudah ada 7 Kecamatan yang menjadi anggota Aspesnas Kabupaten. Diantaranya, adalah Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalikajar, Wadaslintang, Sukoharjo, Watumalang dan Wonosobo. “Mereka saling bertukar informasi ketika ada perlombaan. Selain itu, saling bertukar pengalaman dalam pembudidayaan kambing peranakan etawa,” tuturnya.
Menurutnya, apabila pemerintah hadir untuk membantu mengenalkan kontes etawa melalui kontes setiap tahunnya. Maka akan mampu memikat hati para pecinta etawa diluar daerah untuk berinvestasi dibidang etawa. “Karena etawa itu juga bisa diambil air susunya. Karena, ada beberapa kelompok yang sudah mengembangkan model pengolahan susu etawa,”tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Calon Wakil Bupati nomor urut 2, Usup Sumanang langsung mendengarkan apa yang menjadi keinginan ketua Aspesnas. Pihaknya akan mencarikan solusi untuk memperkenalkan kambing etawa yang sudah dikembangkan.
“Saya melihat potensi emas untuk pengolahan etawa. Karena, ada nilai ekonomi untuk bisa meningkatkan pendapatan daerah. Tinggal butuh manajemen yang bagus untuk mengelolanya. Apalagi ada satu kelompok di Gadingrejo, yang bisa memiliki 160 ekor etawa. Padahal, hanya bermodalkan 20 ekor saja,” tuturnya. (Red-HW44/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment