Galian C Wonosobo |
Pantauan Harian Wonosobo, ada puluhan truk asal Temanggung dan sebagian Wonosobo yang sedang berada di galian c dusun Pagerotan, Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek. Puluhan truk tersebut tersebar di 3 titik penambangan galian C yang ada di Desa Pagerejo. Tak ada alat berat dilokasi penambangan. Karena, penambangan dilakukan secara manual oleh warga sekitar.
Dilanjutkan perjalanan ke Dusun Grenjeng, Desa Candiyasan ratusan truk secara bergantian berdatangan ke lokasi penambangan yang ada di Grenjeng. Hampir rata-rata truk tersebut berasal dari Temanggung dan Semarang. Mereka mengangkut material galian c melalui pintu masuk yang ada di Desa Candiyasan. Sama halnya dengan lokasi galian c yang ada di Madukoro, Desa Candimulyo yang juga terlihat ada beberapa truk yang masuk untuk mengisi material galian C.
Hanya saja, jumlah truk yang masuk ke galian C di Madukoro sedikit berkurang dibandingkan sebelumnya yang cukup ramai. Dari 7 lokasi galian yang dikunjungi, tak ada satupun lokasi galian yang terapat alat berat. “Kami kan menambang secara manual. Jadi tidak masalah, karena diperbolehkan,” tutur pria berinisial N tukang gali asal Pagerotan, Desa Pagerejo yang sedang melakukan proses penggalian, Rabu (16/9/2015).
Ia mengaku hanya bekerja untuk menggali. Karena, lahan yang digali merupakan lahan milik warga Pagerotan. “Saya kan hanya bekerja dan pemiliknya sendiri juga sudah memperbolehkan untuk digali pasirnya,” tuturnya.
Sopir truk asal Temanggung, Santoso mengaku, tidak mengetahui secara pasti terkait lokasi penambangan sudah berijin atau belum. Pihaknya hanya menjadi pembeli dan kemudian menjualnya kembali. “Saya kan hanya membeli dan setelah itu dijual lagi. Jadi tidak tahu ijin dan tidaknya,” katanya.
Menurutnya, terpaksa harus membeli diwilayah Wonosobo karena untuk wlayah Temanggung sudah mulai habis. Sementara proyek pembangunan cukup banyak. “Musim kemarau material sangat sulit, jadi kami harus membeli di Wonosobo,”tuturnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Wonosobo, Faisal Radjul Buntoro mengatakan, kami sepakat untuk menutup galian c. Karena, problem galian c menjadi tanggungjawab bersama.
Selain itu, juga sudah melakukan berbagai upaya yang dilakukan untuk mencegah penambangan galian c adalah dengan memantau langsung ke lapangan. Bahkan, sudah sering ditemukan dan sopir truknya ditangkap. “Kami sudah rutin melakukan pemantauan, tetapi terkendala dengan tegulasi yang ada. Dan kami juga sudah pernah menangkap sopir angkutan truk yang sedang beroperasi diarea galian c,” katanya. (Red-HW33/Foto; Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment