Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Friday 11 September 2015

    Musim Kemarau, Salak Lahan Tegal Berkurang

    Tunjukkan - Petani sedang menunjukkan buah salak di tegalnya. 

    Wonosobo, Harian Wonosobo – Selama musim kemarau, produksi  buah salak di lahan tegal berkurang. Sebab, proses pembuahan salah mengalami perlambatan. Namun, untuk salak yang ditanam di lahan sawah produksinya masih cukup bagus.

    “Musim kemarau sangat mempengarui proses pertumbuhan salak. Sebab, untuk lahan tegal itu hasil produksinya berkurang, karena kondisi lahannya sudah sangat kering,” kata petani asal Sijeruk, Kecamatan Leksono, Wahyo disela-sela menyiangi buah salak diladangnya, Kamis (10/9/2015).

    Proses pembuahan salak itu sangat tergantung dengan intensitas air. Namun, ketika musim kemarau terlalu panjang, maka proses pembuaahannya juga akan lambat.

    Untuk lahan sawah, kata Wahyo proses pembuahannya masih cukup bagus. Musti dalam pembuahan juga sedikit terhambat. “Lahan sawah itu kan kandungan airnya masih cukup bagus, namun untuk lahan tegal sudah sangat sulit. Tetapi, masih tetap berbuah, hanya saja proses pembuahan berkurang hingga mencapai 40 persen,” katanya.

    Proses pembuahan yang terhambat juga mempengaruhi hasil produksi salak. Dampaknya, selama musim kemarau hanya sebagian petani yang bisa memanen salak. “Itupun sudah tentu ada sedikit penurunan,” katanya.

    Kelangkaan salak itu membuat harga salak semakin melonjak. Apalagi, saat ini harga salak sudah tembus mencapai Rp4ribu.

    “Saat ini kan musim kemarau, salah juga harganya sedang bagus. Karena, buah salak cukup langka,” katanya.

    Senada dengan petani salak asal Kuripan, Watumalang, Sukino yang mengaku, menanam salak itu memang cukup besra keuntungannya. Tetapi, resikonya juga sangat besar. Karena, kalau hanya memiliki lahan terbatas maka sudah tidak bisa mengandalkan sesuatu dari lahan.

    “Pemeliharaannya sangat murah, karena kita hanya perlu menyianginya. Tetapi, kenaikan harga selama satu tahun ini hanya terjadi satu kali,” katanya.

    Harga penjualan salak tidak pernah mengalami kestabilan. Sebab, suatu saat bisa naik secara spontan, suatu saat bisa turun drastis. “Kalau musim hujan, apalagi salah membludak. Harganya bisa saja dari petani hanya Rp500 perkilogramnya. Kami sendiri yang mengalami kerugian,” katanya.

    Disebutkan, untuk saat ini harga salak sedang naik daun. Sebab, perkilogramnya mencapai Rp4ribu. “Sekarang petani salak sedang senang, karena harganya naik. Tetapi, proses produksinya juga berkurang, karena musimnya kemarau,” tuturnya. (Red-HW44/Foto: Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Musim Kemarau, Salak Lahan Tegal Berkurang Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top