Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Friday 18 September 2015

    Ini Kisah Mata Air Siwuru Wonosobo yang Hidupi 650 Kepala Keluarga

    Topo, Kades Gemblengan saat menunjukkan mata air Siwiru

    Air adalah komponen vital dalam hidup manusia. Ketersediaan air bersih akan menunjang hidup kita dan hidup generasi yang akan datang. Seperti halnya, mata air Siwuru didusun Kasiman, Desa Gemblengan, Kecamatan Garung yang mampu mencukupi dan menghidupi 650 Kepala Keluarga (KK) di Desa Gemblengan dan Kayugiyang.

    Tepat pukul 12.00, adzan dhuhur dikumandangkan dibumi Gemblengan. Satu persatu warga sekitar mulai mendatangi mushola dan masjid. Tak mau ketinggalan, perangkat setempat juga langsung mengambil air wudhu untuk bergegas shalat. Air yang digunakan untuk wudhu begitu jernih. Warga tak mengandalkan air dari PDAM. Namun, air yang jernih itu bersumber dari mata air Siwuru.

    “Hanya sekitar 10 warga yang memanfaatkan air dari PDAM. Lainnya, memanfaatkan mata air Siwuru untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Topo Kepala desa Gemblengan, kemarin.

    Sembari menunjukkan airnya, tanpa fikir panjang Topo langsung mengajak untuk menyaksikan langsung mata air Siwuru. Butuh waktu lima menit dari Balai Desa Gemblengan menuju mata air Siwuru.
    “Mata air Siwuru dimanfaatkan oleh 650 Kepala Keluarga di dua desa yaitu Desa Gemblengan dan Desa Kayugiyang,” katanya sembari menunjukkan kejernihan air siwuru.

    Musti musim kemarau, warga tak pernah merasa kekurangan air. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga bisa mengandalkan mata air Siwuru. “Selama musim kemarau ini warga tidak pernah kekurangan air. Karena, air didesa kami berlimpah ruah. Bahkan, sampai bisa dimanfaatkan oleh warga di desa tetanggat,” katanya.

    Untuk mengambil mata Air Siwuru warga didesa sekitar tak perlu membayar. Karena, sisa-sisa yang sudah dimanfaatkan warga masih mengalir deras menuju perkampungan. “Selain dimanfatkan warga Gemblengan, mata air Siwuru juga dimanfaatkan oleh warga Kayugiyang,” tuturnya.

    Topo menyebutkan mata air Siwuru ini dimanfaatkan warga Gemblengan sejak lama. Sebagian warga secara swadaya menyalurkan peralon ke mata air Siwuru. Sebagian lain, memanfaatkan mata air Siwuru melalui irigasi. “Ada sebagian yang langsung menggunakan peralonnya. Tetapi, masih banyak juga yang langsung memanfaatkan air dari irigasinya,” tuturnya.

    Menurutnya, untuk warga Gemblengan yang memanfaatkan adalah warga di Dusun Kasiman, Bedilon, Gemblengan, dan Gajian. Kemudian, untuk warga Kayugiyang yang memanfaatkan sumber mata air itu adalah dusun Dawuan dan Kayugiyang. “Bahkan sisa dari mata air Siwuru masih bisa digunakan untuk pertanian,” katanya.

    Musti sudah dimanfaatkan oleh warga, akan tetapi ada sedikit masalah yang dihadapi. Sebab, ketika memasuki musim hujan, saluran irigasi sering tercampur dengan tanah. Karena, saluran irigasi Siwuru belum terbangun dengan baik. “Kami sangat prihatin ketika musim hujan. Karena, hampir setiap musim hujan, air yang jernih ini tercampur dengan tanah dan  sisa-sisa pepohonan. Padahal, jika irigasinya dibangun dengan baik, maka musti musim hujan airnya akan tetap jernih,” tuturnya. (Red-HW44/ Fathul Jamil/Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ini Kisah Mata Air Siwuru Wonosobo yang Hidupi 650 Kepala Keluarga Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top