Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 21 September 2015

    Lomba Merpati Kolong Perkecil Konflik dan Perkuat Persaudaraan, Apa Bisa?

    Suasana lomba merpati kolong di lapangan Krasak Wonosobo

    Wonosobo, Harian Wonosobo - Pagelaran lomba “Merpati Kolong” yang digelar secara bergilir dari kampung ke kampung tak hanya menjadi media memupuk tali persaudaraan. Namun, dijadikan wadah pecinta merpati untuk mencegah terjadinya konflik antar pemuda di Wonosobo.

    Baca juga: Teryata, Merpati Juga Seperti Manusia, Ini Penjelasannya.

    Matahari tepat diatas ubun-ubun. Namun, tak menghalangi ratusan pemuda, warga, dan pecinta merpati untuk tetap mengikuti perlombaan “Merpati Kolong” di Lapangan Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Minggu (20/9/2015). Mereka menahan serangan matahari dengan mengenakan topi, slayer dan sebagian tetap menerima serta pasrah terhadap serangan mentari.

    Sesaat ketika panitia membunyikan peluit, spontan ratusan pemuda melingkari kolong merpati. Tatapan mata mereka tertuju ke langit, menatap merpati yang sedang beradu. Satu joki didalam lingkaran kolong berteriak, lalu merpati betina dialunkan, hingga akhirnya merpati jantan dilangit mengejar dan masuk kedalam kolong. Mereka menyaksikan langsung adu kekuatan merpati yang sedang diterbangkan.

    Usai adu kekuatan babak pertama, kemudian panitia mengundi pemenangnya. Disela-sela panitia mengundi, ratusan pecinta merpati kolong berteduh ditenda yang sudah disediakan panitia.  Peserta yang ikut lomba merpati kolong datang dari berbagai desa di Wonosobo, Temanggung dan Magelang. Ada yang asli Kalianget, Binangun, Kejiwan, Kalibeber, Kertek, Kalilawang, Garung, Kaliwiro, Selomerto, Keseneng, Sojopuro, Kalijeruk, dan desa lainnya.  “Pesertanya dari Wonosobo, Temanggung dan Banjarnegara,” tutur Andi Ketua Panitia Perlombaan Merpati Kolong Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah disela-sela perlombaan, Minggu (20/9).

    Perlombaan Merpati Kolong di desa Krasak tak kali pertama. Karena, merupakan perlombaan yang rutin digelar secara bergiliran dari kampung ke kampung. Panitia diperbolehkan untuk menggelar perlombaan setelah mendapat restu dari Persatuan Merpati Kolong Wonosobo (PMKW). “Kebetulan minggu ini perlombaan digelar di lapangan Desa Krasak. Sebelum kami menggelar kami harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari komunitas. Sebab, komunitas pecinta merpati kolong ini terbentuk sudah lama,” katanya.

    Komunitas pecinta merpati kolong bukanlah baru. Karena, dibentuk sejak tahun 2005. Hampir sudah menapak kaki di Wonosobo selama kurun waktu 10 tahun. Dampak komunitas pecinta merpati kolong sangat dirasakan. Terbukti, tali persaudaraan sesama pemuda di Wonosobo semakin terpupuk. Bahkan, konflik yang dulu sering sudah menjadi kisah lama yang terbenam. “Alhamdulillah selama ini, komunitas pecinta merpati mampu memupuk rasa persaudaran. Selain itu juga mencegah pertikaian,” tuturnya.

    Kepala Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Kholiq Hidayat  yang juga pecinta merpati kolong mengatakan, perlombaan merpati kolong ini sangat dirasakan akan manfaatnya. Karena, mampu menjadi media atau sarana untuk bertemu sesama pemuda dari desa ke desa. Bahkan, semakin bertemunya pecinta merpati, maka rasa persaudaraan semakin terjalin. “Sudah 10 tahun terbentuk terbukti rasa persaudaraan sesama pemuda pecinta merpati semakin kental. Bahkan setiap ada perlombaan diberbagai daerah atau didesa juga saling bertukar informasi,”tuturnya.  (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Lomba Merpati Kolong Perkecil Konflik dan Perkuat Persaudaraan, Apa Bisa? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top