 |
| Suasana penjual benih ikan di Wonosobo |
Menurut Syukur, ada sedikit kesamaan antara ikan dan manusia. Sebab, selama musim kemarau, proses perbenihannya terhambat. Meskipun mengelurkan benih ikan, tetapi angka hidupnya sangat rendah. “Justru sebalikanya ketika musim hujan, angka kematian benih sangat sedikit. Sebab, bibit ikan itu sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca,” katanya.
Disebutkan, tingginya angka kematian selama musim kemarau salah satunya disebabkan kelangkaan air. Selain itu, juga dipengaruhi intensitas cahanya yang cukup panas. “Sebenarnya benih ikan itu butuh kondisi kolam yang normal, karena kalau kolamnya tidak steril maka bisa mati,” katanya.
Kondisi musim kemarau itulah yang menjadi pemicu harga benih ikan semakin naik. Sebab, pasokan benihnya sangat langka. “Apabila ingin beli benih ikan yang se ukuran buliran padi, pergelasnya Rp125, karena barangnya sedang langka. Satu gelas itu isinya ribuan ikan mas,” tuturnya.
Meskipun demikian, minat pembeli selama musim kemarau sangat sedikit. Sebab, petani tidak berani untuk menanggung resiko kematian benih ikan. Sebab, ketika air yang dialirkan tidak stabil maka akan menghambat proses pertumbuhan. “Selama musim kemarau penjualannya berkurang,” katanya.
Penjual Ikan Asal Kenjer, Qosim mengatakan, peningkatan pembelian ikan akan terjadis etelah lebaran idul adha. Penjualan akan meningkat karena masyarakat sudah mulai menyiapkan diri untuk persiapan lebaran tahun depan. “Biasanya petani sudah mulai mencari ikan etelah learan idul adha, karena saat ini masih sepi,” katanya.
Disebutkan bibit ikan bandung, perkilonya mencapai Rp40 perkilo. Padahal jika tahun lalu bibit ikan bandung hanya sekitar Rp, 30 ribunan. Kemudian, untuk harga benih nila saat ini mengalami kenaikan sekitar Rp5ribu. Kenaikan itu dari yang biasanya Rp30 ribu kini menjadi Rp35Ribu. (Red-HW33/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment