Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 2 September 2015

    Harga Daun Tembakau Wonosobo Naik Tiap Tahun Ganjil


    Tengkulak daun tembakau sedang menata dan mendapatkan daun tembakau dari warga di desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Selasa (1/9).

    Angka petani di wilayah Lereng Sumbing dan Sindoro yang menanam tembakau di tahun ganjil berkurang. Padahal, sebagian petani mempercayai jika tahun ganjil daun tembakau selalu mengalami kenaikan.  Terbukti, di tahun ganjil harga daun tembakau sudah tembus mencapai Rp6ribu per kilogram. 

    Matahari tepat di atas ubun-ubun Sulaiman. Musti rumah kecil yang disediakan diladangnya sudah mengajaknya untuk berteduh. Namun, tak membuat Sulaiman menghentikan niatnya menyiangi tanaman tembakau dikebunnya.

    Sengatan matahari dibiarkan begitu saja, lantaran Sulaiman merasa gembira harga daun tembakau sedang berpihak kepada kaum tani. Pria asal Keseneng, Kecamatan Mojotengah itu mulai mengangkat cangkul dan sabitnya untuk menyiangi satu persatu tanaman tembakau. Tak ada satupun tanaman tembakau yang terlewatkan, karena dengan ketelitian Sulaiman menyianginya.

    “Saya berangkat pagi, dan pulangnnya sore untuk menyiangi tanaman tembakau. Karena, sebagian sudah hampir memasuki masa panen. Alhamdulillah musti panas, tetapi tidak terasa karena harga daun tembakau sedang bagus,” kata Sulaiman kepada Harian Wonosobo di ladangnya, Selasa (1/9/2015).
     
    Semangat itu tak seperti semangat di tahun genap. Karena, pada tahun genap Sulaiman menanam ribuan tembakau. Tetapi, harganya sedang tidak begitu merakyat. Lantaran, musim kemarau tak sebagus tahun ganjil.

    “Pada tahun 2014 terasa lemas mas, karena harganya sedang tidak begitu bagus. Sebab, prediksi petani pada tahun 2014 meleset. Harusnya, bulan Juli sudah tidak hujan, ternyata Juni 2014 masih hujan,” tuturnya.

    Dampak kurang bagusnya cuaca dan harga di tahun 2014 membuat sebagian petani enggan untuk menanam tembakau. Namun, Sulaiman mempercayai jika ditahun ganjil daun tembakau sering mengalami kenaikan. Sebab, pada tahun ganjil biasanya kemarau cukup panjang dibandingkan tahun genap.

    “Setelah saya amati, kalau tahun genap itu biasanya kemaraunya sulit diprediksi. Tetapi, kalau tahun ganjil kemarau nya sesuai prediksi,” katanya.


    Melihat fenomena ditahun 1987, 1999 dan 2001 maka membuat Sulaiman memberanikan diri untuk menanam semu lahannya untuk ditanami tembakau. Hasilnya, cuaca cukup mendukung dan kualitas tembakau cukup bagus.

    “Karena kualitas daunnya bagus dan jarang yang menanam. Dampaknya harga mengalami kenaikan. Terbukti, saat ini untuk daun tembakau sudah mencapai Rp6ribu sampai Rp7ribu per kilogramnya,” tuturnya. 


    Suranto petani tembakau asal Kayugiyang, Garung mengaku, untuk harga daun tembakau di kisaran Rp6ribu petani tembakau sudah merasa lega. Sebab, sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Namun, ketika harga masih dikisaran Rp3ribu, petani yang merasakan kelesuan.

    “Kalau harga Rp6ribu sudah bisa mengembalikan modal. Tetapi, kalau harganya masih sama seperti tahun 2014, maka petani merugi,” tuturnya. 

    Ia mengaku, mengingat tahun 2014 harga sedikit kurang bagus dan musim yang kurang mendukung. Maka tahun genap ini mengurangi penanaman. Sebab, yang biasanya menanam 5ribu tembakau kini hanya menanam sekitar 2 ribu tembakau.

    “Tidak tahu jika harganya akan naik, dan musimnya akan bagus. Padahal, sudah mengurangi penanaman,” katanya.  (Red-HW77/ Fathul Jamil/Foto: Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Harga Daun Tembakau Wonosobo Naik Tiap Tahun Ganjil Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top