Serayu Institute Wonosobo Tawarkan Solusi Terstruktur dan Sistematis

Add caption

Wonosobo, Harian Wonosobo – Serayu Institu (SI) Kabupaten Wonosobo menilai belum ada satupun pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dengan sistematis mencarikan solusi untuk persoalaan yang dihadapi Wonosobo. Sebab, hasil debat yang dilaksanakan kemarin, paslon hanya bisa menjelaskan persoalan secara detail.

“Jika ditanya persoalan yang ada di Wonosobo, tentu para kandidat bisa menjelaskan sampai detail. Akan tetapi, ketika ditanya bagaimana solusinya, maka belum ada yang bisa menjelaskan secara sistematis dan terstruktur.  Jika dari awal pencalonan saja para kandidiat ini belum begitu serius dalam membuat visi misi, maka setelah salah satu kandidat terpilih nanti, bagaimana calon yang terpilih tersebut bisa memimpin Wonosobo,” kata Direktur Serayu Institut Najmu Tsaqib Ahda di rumahnya, Selasa (17/11).

Menurutnya, dalam proses debat kemarin seperti yang diberitakan berbagai media menyebutkan bahwa pelaksanaan debat kurang maksimal. Di Wonosobo Ekspres menyebutkan bahwa masing-masing calon banyak menyoroti masalah pasar induk dan infrastruktur jalan kabupaten. Bahkan, dimedia juga diberitakan debat terasa hambar kurang menarik.

“Pada pemaparan visi dan misi, masing-masing calon belum ada gebrakan yang jelas untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Wonosobo. Visi misi yang mereka paparkan dalam debat masih bersifat umum,” katanya.

Menurutnya, tim sukses jangan hanya merumuskan terkait pemenangannya saja. Tetapi, juga merumuskan paska terpilih.

“Saya yakin bahwa masing-masing pasangan calon punya tim sukses yang hebat. Tim sukses tersebut berasal dari berbagai kalangan. Apakah mereka hanya merumuskan bagaimana cara supaya dapat memenangkan pilkada saja? Nantinya jika sudah menang yang dilakukan adalah bagaimana “ngrumat” tim sukses tersebut. Kemudian cabup dan cawabup yang terpilih sudah lupa lagi bagaimana memajukan Wonosobo. Yang terjadi lagi-lagi pemerintahan Wonosobo berjalan secara stagnan hanya itu-itu saja,” terangnya.

Ia menganalisa,  masing-masing calon dibantu tim sukses punya kemampuan merumuskan solusi yang sistematis dan tersetruktur. Wawasan dan pengalaman baik di level pemerintahan maupun di masyarakat sudah pasti tidak diragukan lagi. Dengan melakukan analisis sosial sederhana saja, kita sudah bisa memetakan bagaimana kekurangan, kelebihan dan potensi yang ada di Wonosobo.

“Kemungkinan penyebabnya ada beberapa hal antara lain adanya beragam kepentingan yang membayangi masing-masing calon. Selain itu masing-masing calon belum berani menanggung resiko jika melakukan suatu gebrakan. Kita bisa lihat di beberapa kabupaten atau kota yang maju, para pemimpin daerahnya berani membuat paket kebijakan meskipun banyak pihak yang tidak setuju. Tapi pada akhirnya kebijakan tersebut memberikan banyak kemanfaatan,” terangnya.

Oleh karena itu, kata Ahda, menjelang pelaksanaan pilkada serentak ini, harapannya masing-masing calon dan tim suksesnya tidak hanya fokus ke pemenangan saja tapi juga berperan aktif dalam menjaring aspirasi dari berbagai pihak yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan masukan untuk pemerintahan selanjutnya.

“Mari sama-sama mengabdikan diri kita untuk kepentingan kemajuan Wonosobo bukan hanya kepentingan sesaat,” harapnya. (Red-HW12/Foto: Jam/Harian Wonosobo).

15:13