Tengah Jalan Kalibeber, Munggang Bawah, dipenuhi dengan genangan air,
Selasa (10/11/2015).
|
Warga sekitar juga berupaya untuk segera mengatasi sumbatan saluran, namun sulit diperbaiki. Lantaran, ada sebilah kayu dan tumpukan sampah ditengah-tengah saluran dengan debit air yang sangat besar.
“Setelah hujan lebat, salurannya tersumbat. Kemudian, airnya meluber ke tengah jalan. Dan kami hendak memperbaiki, tetapi cukup kesulitan karena airnya sangat besar,” terang Salman warga Munggang yang sedang memperbaiki saluran tersebut, Selasa (10/11/2015).
Menurutnya, kejadian melubernya air saluran ke tengah jalan merupakan kali pertama terjadi. Sebab, pada setiap hujan lebat, saluran selalu aman. Hanya, saja dikarenakan ada sumbatannya, maka saluran tertutup dan air meluber ke tengah jalan. “Indikasi melubernya air ke tengah jalan sudah sering dirasakan. Soale ditengah saluran ada satu kayu yang menyumbat terus sampahnya juga tertahan. Hingga akhirnya air tidak bisa masuk, karena kondisi salurannya sangat sempit,”jelasnya.
Disebutkan, lebar saluran tersebut hanya sekitar setengah meter dengan kedalaman satu meteran. Kemudian, debit air yang melalui saluran tersebut sangat besar karena dari saluran utama. Sehingga, ketika hujan lebat dan tersumbat maka secara otomatis airnya meluber. “Sebenarnya sangat perlu dilebarkan, karena akan mempersulit pengguna jalan dan meresahkan warga sekitar. Karena, harus mengurusi sumbatan kayu di saluran,” katanya.
Pengguna jalan asal Kebrengan, Supardi memilih untuk berhenti dan tidak melaju jalan tersebut. Sebab, aliran air yang meluber ke tengah jalan sangat banyak dan deras. Sehingga, cukup menyulitkan pengguna jalan. Karena, air yang meluber ke tengah jalan sangat deras. “Sangat deras sekali, dan khawatir terjatuh. Karena, tengah jalan genangannya sangat dalam,”tuturnya.
Ia mengaku, tak berani untuk melalui jalan tersebut ketika berpapasan dengan kendaraan roda empat. Sebab, bisa terkena air. “Lebih baik mengalah ketika berpapasan. Supaya tidak terkena airnya,”jelasnya. (Red-HW12/Foto: Fat/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment