Pemateri sedang memberikan materi jurnalistik kepada siswa-siswi SMPN 4
Kertek, kemarin.
|
Saryono M.MPd, selaku kepala sekolah SMP N 4 Kertek menyampaikan dalam sambutannya saat membuka pelatihan, bahwa dengan adanya pelatihan jurnalistik yang diikuti siswa dan guru bahasa tersebut mampu menambah keilmuan tentang tata aturan penulisan khususnya jurnalistik sehingga dapat menjadi ladang informasi yang bermanfaat bagi siswa guru dan masyarakat luas.
“Saya sangat mendukung, karena pelatihan dapat membawa dampak positif agar bisa menulis dengan benar, sesuai kaidah dan siswa semakin terampil” tuturnya.
Bukan hanya mencetak generasi atau calon penulis yang handal, SMP N 4 Kertek yang telah merencakan pelatihan sejak dua tahun yang lalu tersebut memimpikan memiliki calon-calon pewarta, penulis ataupun jurnalis muda sekolah yang dapat membawa pada perubahan yang lebih baik.
Tri Rahayu SPd salah seorang guru bahasa Indonesia senior sekaligus pencetus acara pelatihan jurnalistik mengungkapkan, siswa sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, meskipun diadakan seusai sekolah atau KBM yakni pukul 13.00 wib hingga sore hari, hal tersebut tak mengurangi semangat dan niat mereka untuk belajar jurnalistik.
“Bukan hanya pelatihan,kami juga akan terus mengikuti perlombaan menulis di event-event Kecamatan maupun Kabupaten,hingga predikat kreatif kami sandang ”ujarnya.
Salah satu siswa yakni Sukur dari kelas VII yang membuat tulisan jenis feature, berhasil memukau peserta, tulisan tangannya tentang suka duka petani cabai di Desa Damarkasian mampu membuat pemateri, guru dan siswa bertepuk tangan.
Sementara itu, Wahyuli Spd, pengajar bahasa Indonesia dan panitia penyenggara pelatihan juga menjelaskan, pelatihan jurnalistik dengan menghadirkan tutor sekaligus jurnalis, Susy Pym S.Kom S.H I tersebut mampu memberikan suasana dan semangat baru di dalam diri siswa terutama dalam rencana pembuatan BMS (Buletin Majalah Sekolah) dan mading yang telah lama diidam-idamkan sejak lama.
“Rencana mading dan BMS akan segera kami wujudkan setelah para siswa memahami dan belajar tentang penulisan karya jurnalistik”imbuhnya.
Bukan hanya cara membuat BMS dan mading sekolah, dalam pelatihan tersebut juga di jelaskan cara-cara mengumpulkan data peliputan, cara ,metode mengolah dan menulis dengan menggunakan pedoman 5 W 1 H serta memaparkan informasi ke dalam bentuk tulisan hingga proses pembuatan media baca.
Diharapkan dari pelatihan jurnalistik, para peserta yang telah mengerti tata cara penulisan berbagai tema dari aneka macam sudut pandang tersebut menjadi lebih kreatif, skeptis dan kritis terhadap berbagai bentuk kegaitan dan permasalahan yang ada. Selain itu mereka akan lebih tanggap lingkungan baik sekolah maupun masyarakat dan mampu mengeksplor segala sumber daya alam yang dibubuhkan kedalam sebuah karya tulisan yang sarat dengan informasi dan edukasi. (Red-HW12/Foto: Fatjam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment