Kabid Bina Program dan Pengembangan Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Wonosobo Musofa |
Kabid Bina Program dan Pengembangan Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Wonosobo Musofa membenarkan, hasil evaluasi kondisi cuaca menjadi masalah dalam penerapan sekolah 5 hari. Sebab, memasuki musim hujan maka setiap sore diperkirakan akan turun hujan. Secara otomatis, beberapa sekolah dengan medan sulit maka akan membuat peserta didik merasakan dampaknya.
“Hujan itu tidak bisa dihindari. Untuk sekolah yang medannya sulit, itu akan muncul kendala besar ketika musim hujan. Karena, banyak resiko muncul seperti halnya longsor,” tuturnya.
Untuk mengurai persoalan tersebut tak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Tetapi, memerlukan campur tangan instansi lain. Artinya, butuh kerjasama lintas sektor agar persoalan tersebut bisa teratasi.
“Pengamanan terhadap itu sangat diperlukan. Caranya, harus ada kerjasama lintas sektoral,”terangnya.
Mengingat, musim hujan baru dimulai. Maka diperlukan untuk segera memperhatikan titik-titik yang rawan bencana. Tentunya, dengan melibatkan instansi lain untuk menanganinya.
“Berarti untuk titik-titik rawan diantisipasi mulai sekarang. Harus ada kerjasama dinas-dinas terkait. Termasuk, jalan yang sulit juga segera diperbaiki. Supaya, peserta didik tidak kesulitan melalui jalur tersebut,” terangnya.
Pihaknya juga tidak bisa dengan mudah memberhentikan program yang diinstruksikan dari Provinsi. Sebab, ketika diberhentikan maka peserta didik yang akan merasakan dampaknya.
“Karena ini instruksi langsung dari provinsi, maka kita menjalankannya. Sebab, ketika diberhentikan anak-anak yang kasian,” tuturnya.
Menurutnya, esensi diterapkannya sekolah 5 hari itu untuk melatih daya tahan peserta didik. Sebab, ketika jam pelajaran ditambah maka peserta didik akan terlatih daya tahannya.
“Sebenarnya mengapa kebijakan itu muncul. Melihat dari karakter psikologis anak saat ini yang beberapa perlu mendapat perhatian. Satu diantaranya, daya tahan untuk berkonsentrasi. Orang itu bekerja butuh konsentrasi. Kalau tidak pernah dilatih untuk konsentrasi lama maka ketika menghadapi pekerjaan mudah loyo. Tidak bisa stabil. Jadi gini, manusia itu bekerja-bekerja harus berhenti. Orang itu sambil berhenti tetapi konsenya tetapberlanjut. Misal, ada beberapa lulusan SMA yang diterima perusahaan. Karena, perusahaan yang memperkerjakan karyawannya sampai sore, maka lulusan SMA tidak tahan keluar,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Musofa, sekolah 5 hari untuk melatih etos kerja. Karena orang hebat itu cerdas, terampil daya tahan berfikir dan kerjanya lama.
0 komentar:
Post a Comment