Maarif, S.Kom warga
Jojogan RT.10 RW.03 Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro Wonosobo sedang menunjukkan
aplikasi Sistem Informasi Kependudukan Republik Indonesia (SINKRONE), Jumat
(20/11/2015). |
“Melihat permasalahan itulah, maka saya ciptakan aplikasi data kependudukan yang mudah dan bisa terjangkau oleh perangkat desa di Kabupaten Wonosobo. Aplikasi ini dapat diterapkan di Kabupaten kita tercinta untuk menjadi Wonosobo Smart City sehingga urusan kependudukan menjadi mudah bagi masyarakat dengan menghasilkan data kependudukan yang berkualitas,” kata Maarif, S.Kom warga Jojogan RT.10 RW.03 Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo, Jumat (20/11).
Aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Kependudukan Republik Indonesia (SINKRONE). Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang mensingkronkan data kependudukan dari berbagai lintas sektor meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, hukum, keleuarga berencana, peternakan, pertanian, perumahan, dll. “Model kerja aplikasi ini sangat user friendly (ramah user) tidak perlu mempunyai keahlian khusus di bidang komputer, hanya klik saja,” tuturnya.
Aplikasi ini telah masuk pada nominasi starup tingkat Nasional yang diikuti 70 tim dari Indonesia dan Australia yang diselenggarakan di Jakarta Digital Valey minggu lalu. “Aplikasi sejenis telah diterapkan di beberapa Negara maju seperti Singapura dan Netherland,” tuturnya.
Aplikasi sinkrone memungkinkan kekonsistensian data kependudukan dari berbagai sektor, yang divalidasi langsung oleh pihak perangkat desa (petugas kependudukan di tingkat desa). Selama ini update data hanya dapat dilakukan di tingkat kabupaten yang belum tertu up to date, contohnya seperti di desa tertentu ada bayi lahir atau orang meninggal data tersebut tidak langsung di update sehingga sangat mempengaruhi data lainnya, hal yang paling sederhana seperti sekarang kita mau pilkada orang yang sudah meninggal masih tertulis di DPT.
“Ketidak konsistennya seperti, data di KK, KTP, Akte Kelahiran, SIM, NPWP, berbeda-beda y6ang kemungkinan sumber data tidak berasal dari satu sember,” terangnya.
Aplikasi ini dibuat web based dan mobile (android) dengan tingkatan user paling bawah ada di tingkat Desa, yang terintegrasi ke tingkat Kecamatan, dan Kabupaten, sehingga ketika ada perubahan di tingkat Desa, tingkat kabupaten akan otomatis terupdate, bahkan warga bersangkutan dapat login dengan menggunakan username dan passwordnya untuk melihat data kependudukannya secara online. (Red-HW12/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment