Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 12 November 2015

    Permintaan Bibit Kayu di Wonosobo Melejit

    Petani sedang memilih bibit al basia untuk ditanam dilahannya, Kamis (12/11). 
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Memasuki musim hujan, permintaan bibit kayu keras berupa albasia, mahoni, suren, karet, kopi dan lainnya meningkat drastis Sebab, memasuki musim hujan ini para petani mulai menanam kayu. "Saat ini penjulan bibit kayu keras, terutama Al Basia sudah mula naik. Sebab, pada musim kemarau permintaannya sangat sedikit. Petani kayu sudah mulai membeli bibit kayu, karena memasuki musim hujan ini, petani  yakin proses pertumbuhannya bagus,” terang Taufiq penjual bibit Al Basia di Sawangan, Kecamatan Leksono, Kamis (12/11/2015).

    Musim hujan selalu dinanti pengusaha dan petani bibit kayu. Karena, terjadi tren meningkatnya permintaan bibit yang beriimbas pada harga jual yang terdongrak. Sebab, harga bibit tanaman mulai naik dibandingkan saat musim kemarau. Apalagi, dengan perhitungan yang matang, usia bibit siap tanam jatuh pada musim hujan.

    "Bibit sudah berumur antara tiga hingga lima bulan sudah terjual banyak. Karena, kami berkeliling ke kampong-kampung untuk berjualan bibit kayu,” tuturnya.

    Menurutnya, selama musim hujan telah menyiapkan belasan ribu bibit dengan berbagai jenis ukuran tanaman. Kini, sebagian besar sudah terjual. "Ada sekitar lima ribu bibit karet, tiga ribu bibit kopi dan enam ribu bibit albasia. Sudah, sekitar 60 persen bibit yang laku terjual," terangnya.

    Bibit tersebut dijual pada pedagang atau pengepul yang memiliki jaringan pasar luas. Sayang, petani belum bisa mengakses pasar secara langsung. Inilah yang membuat petani pasrah dengan permainan harga pengepul. "Masalahnya modal petani cukup terbatas. Bahkan, beberapa dimodali pengepul untuk menangkarkan bibit. Pupuk media tanam juga disediakan pemodal. Petani hanya menyediakan sawahnya untuk penangkaran. Setelah tiba waktunya diambil, praktis petani hanya mendapat untung sedikit," paparnya.

    Penjual bibit asal Limbangan, Sukir mengaku, pada musim kemarau merupakan waktu pengusaha dan petani pembibitan sedang bersusah payah dan menjaga bibitnya. Sebab permintaan bibit pada musim kemarau sangat sedikit. Tetapi, pada musim hujan permintaan bibit al basia sangat tinggi. "Harga bibit rata-rata mengalami kenaikan antara Rp 300- Rp600 per batang. Seperti bibit kayu Albasia umur lima bulan, sebelumnya dijual dengan harga Rp3500 naik menjadi Rp 4000 per batang yang ukurannya sudah cukup besar," terangnya.

    Petani asal Kleyang Gunung, Desa Pungangan, Bino mengatakan, memasuki musim hujan sudah membeli bibit kayu sekitr 150. Bibit Al basia itu akan ditanam dilahannya. “Mebeli meskipun sedikit, supaya lahannya tidak terlalu tandus,”tuturnya. (Red-HW12/Foto: Jam/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Permintaan Bibit Kayu di Wonosobo Melejit Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top